kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alat rapid test buatan Indonesia, harganya Rp 75.000 per unit


Jumat, 10 Juli 2020 / 06:58 WIB
Ini alat rapid test buatan Indonesia, harganya Rp 75.000 per unit
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menunjukkan alat tes cepat atau rapid test buatan dalam negeri


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri unggul secara kualitas dan harga dibandingkan produk impor. 

Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri harganya Rp 75.000. Hal itu disampaikan Riza saat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (9/7). 

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta 9 Juli positif 13.359 sembuh 8.647 meninggal 677

"Harga per tes kit Rp 75.000. Jadi setengah dari HET (harga eceran tetap). Dengan kualitas yang tidak kalah. Malah mungkin lebuh unggul dari kualitas produk impor," kata Riza. 

Riza menambahkan, alat rapid test buatan dalam negeri tersebut telah melalui serangkaian tes akurasi sehingga layak digunakan. Bahkan, meski memiliki tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi, produk tersebut terus diuji agar lebih sempurna. 

Selain itu, RI-GHA dikembangkan sesuai strain virus corona yang menyebar di Indonesia. Dengan demikian ia memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi daripada produk impor. 

Untuk itu, ia meminta seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan menggunakan alat rapid test produksi dalam negeri yang harganya lebih murah dan kualitasnya tak kalah dari produk impor. 

"Semestinya tak ada lagi mental hazard untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Harga kompetitif, kualitas bagus dan mudah didapat dengan diproduksi di dalam negeri," lanjut Riza. 

Baca Juga: Ada 15 pegawai positif corona, Kemendikbud tutup Gedung E

Hal senada disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan, produksi perlengkapan tes cepat harus didukung. 

"Perlu ada revolusi mental untuk bangga dengan produk dalam negeri sendiri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir. (Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Mampu Produksi Alat Rapid Test, per Unit Harganya Rp 75.000".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×