kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Inflasi Pangan Sudah Kembali ke Sasaran, Pemerintah Tetap Harus Waspada


Kamis, 18 Mei 2023 / 10:42 WIB
Inflasi Pangan Sudah Kembali ke Sasaran, Pemerintah Tetap Harus Waspada
ILUSTRASI. Angka Inflasi: Warga membeli kebutuhan pokok dan bahan makanan di Pasar Tanjung Duren, Jakarta, Minggu (19/3/2023).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam menekan inflasi pangan, telah berhasil. Inflasi harga pangan bergejolak sudah kembali ke kisaran sasaran 3% hingga 5% pada April 2023.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pangan pada bulan lalu sebesar 3,74% (YoY), yang juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,83% (YoY).

Meski telah kembali ke kisaran sasaran, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengingatkan, pemerintah tetap harus waspada.

Masih ada beberapa tantangan yang perlu ditaklukan untuk menjaga inflasi pangan. Salah satunya, terkait ancaman El Nino.

"Sebaiknya pemeirntah tidak lengah karena ada ancaman El Nino yang bisa berpengaruh ke produksi dan inflasi pangan," terang Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (17/5).

Bhima menilik ke belakang. Pada tahun 2015, El Nino sempat mampir ke Indonesia. Ini memberi dampak yang cukup signifikan pada sektor tanaman pangan hingga perikanan.

Untuk menyikapi hal ini, pemerintah bisa mulai menyiapkan paket kebijakan untuk mengantisipasi dampak El Nino.

"Seperti alokasi pupuk subsidi, perbaikan irigasi, bantuan bibit tahan cuaca ekstrem, hingga penambahan skema kredit pertanian dengan bunga 0%, dan peningkatan serapan gabah Bulog," tambah Bhima.

Bhima juga mengingatkan, ancaman inflasi pangan juga datang dari distribusi logistik pertanian.

Baca Juga: Jaga Inflasi Pangan, Berikut Upaya Badan Pangan Nasional

Ini sehubungan dengan pembatasan pembelian solar bersubsidi yang mulai diterapkan di berbagai wilayah.

"Meski tujuan pembatasan solar subsidi untuk menekan penyalahgunaan, tetapi pada faktanya ini bisa memengaruhi distribusi logistik pertanian," terangnya.

Selain dari sisi suplai, inflasi pangan juga berpotensi datang dari sisi permintaan. Dengan kondisi perekonomian yang mulai membaik, peningkatan permintaan masyarkaat bisa melecut inflasi.

Ini kemungkinan terjadi pada kuartal IV-2023, yang bertepatan dengan musim Natal dan menjelang Tahun Baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×