Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Syariah Indonesia (BSI) memproyeksikan bahwa inflasi pada bulan Juli 2024 akan mencapai 2,72% secara tahunan (year on year / YoY), serta 0,4% secara bulanan (month to month / MtM).
Prediksi ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi tahunan sebesar 2,51% YoY dan deflasi bulanan sebesar 0,08% mtm.
Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menjelaskan bahwa lonjakan inflasi ini terutama dipicu oleh komponen inti, terutama oleh tingginya harga emas.
Baca Juga: Kekeringan Membuat Harga Cabai Semakin Pedas
“Harga pangan juga diperkirakan akan terus meningkat, terutama untuk beras premium, cabai rawit, dan minyak goreng,” ujar Banjaran dalam keterangannya kepada Kontan pada Rabu (31/7).
Peningkatan harga pangan ini diperkirakan akan berkontribusi pada kenaikan inflasi volatile food.
Banjaran mengingatkan bahwa tim pengelola inflasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, perlu melakukan mitigasi dan antisipasi untuk mengatasi dampak tersebut.
Di sisi lain, Banjaran juga mencatat bahwa inflasi pada Juli 2024 dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok administered price atau harga yang diatur pemerintah, meskipun diperkirakan akan sedikit menurun setelah berakhirnya masa libur sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News