kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi inti stagnan karena tersangkut daya beli


Selasa, 01 Agustus 2017 / 20:43 WIB
Inflasi inti stagnan karena tersangkut daya beli


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Laju inflasi inti sejak awal tahun (year to date/ytd) cukup rendah hingga akhir semester I tahun ini dibandingkan semester I 2016 dan 2015. Hal ini menjadi tanda-tanda kembali adanya pelemahan konsumsi masyarakat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi inti semester pertama tahun ini sebesar 1,58%. Angka itu stagnan dibanding inflasi inti semester pertama 2016 yang sebesar 1,52%. Namun, angka itu jauh lebih rendah dibanding inflasi inti semester pertama 2015 yang sebesar 1,97%.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, konsumsi rumah tangga, khususnya periode kuartal kedua tahun ini yang akan tercermin pada pengumuman pertumbuhan ekonomi pekan depan berpotensi menguat. Hal itu didorong oleh musim puasa dan lebaran yang jatuh di Juni.

Meski demikian, "Kemungkinan tidak setinggi ekspektasi sebelumya meskipun inflasi kita terkontrol," kata Suhariyanto," Selasa (1/8).

Menurutnya, ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, daya beli masyarakat yang menurun. Kedua, masyarakat yang menahan konsumsi.

"Tetapi saya tidak bisa menjawab, saya hanya summary-kan berbagai kemungkinan," tambah dia. Jika masyarakat menahan konsumsinya, hal itu juga dipengaruhi berbagai faktor, misalnya situasi ekonomi hingga situasi politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×