Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan inflasi pada November 2024 akan naik menjadi 1,77%.
Kenaikan laju inflasi didorong oleh peningkatan inflasi administered price atau harga barang yang diatur, sejalan dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, menurut Banjaran, inflasi pada November 2024 juga didorong oleh sedikit naiknya inflasi volatile food.
"Terutama didorong oleh peningkatan harga bawang," ungkap Banjaran kepada Kontan.co.id, Minggu (1/12).
Baca Juga: Inflasi 2025 Diproyeksi Naik, Imbas Cukai Minuman Manis Hingga Konsumsi yang Membaik
Sementara itu, Banjaran melihat inflasi juga diperkirakan tertahan oleh inflasi inti yang akan tetap rendah. Hal itu seiring dengan koreksi harga emas di bulan November 2024.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi 0,08% secara bulanan atau month to month (MtM). IHK pada Oktober 2024 akhirnya mencatatkan inflasi setelah terjadi deflasi selama lima bulan beruntun atau sejak Mei hingga September 2024.
Secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,71% atau secara tahun kalender Oktober 2024 terhadap Desember 2023 terjadi inflasi sebesar 0,82% year to date (YtD).
Selanjutnya: Kemenperin Siapkan Strategi Atasi Kendala Rantai Pasok Industri Otomotif
Menarik Dibaca: 4 Mitos Kulit Sensitif yang Tidak Boleh Anda Percaya, Cari Tahu Yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News