kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

BI Gunakan AI untuk Prediksi Inflasi Hingga Pertumbuhan Ekonomi RI


Senin, 29 Juli 2024 / 14:53 WIB
BI Gunakan AI untuk Prediksi Inflasi Hingga Pertumbuhan Ekonomi RI
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/6/2024). RDG BI pada 20-21 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate 6,25%, Suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/06/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya mengikuti perkembangan zaman dengan melakukan adaptasi digitalisasi dalam sistem kerjanya. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, salah satu adaptasi digitalisasi yang harus dipelajari adalah sistem kinerja kecerdasan buatan (Artificial Intelligence /AI).

Ia menyebut, kedepan untuk menjadi pimpinan BI, kecerdasan saja tidak cukup, melainkan harus memiliki kemampuan memimpin suatu lembaga. Hal ini karena, kecerdasan kognitif saat ini sudah bisa digantikan oleh AI.

“Saat ini BI pun sudah menggunakan AI untuk memperkirakan inflasi, pertumbuhan ekonomi, konsumsi bahkan melakukan pengukuran kinerja institusi,” tutur Perry dalam agenda 18th Bulletin of Monetary Economy & Banking International Conference (BMEB) and Call for Papers 2024, Senin (29/7).

Baca Juga: Digiland 2024, Telkom Indonesia Ajak Generasi Muda Manfaatkan AI untuk Berinovasi

Adapun Perry menyampaikan, dalam lima hingga sepuluh tahun kedepan dirinya akan pensiun. Ia menyebut, sejalan dengan perkembangan digital, pemimpin BI selanjutnya akan menghadapi berbagai penyesuaian digitalisasi yang tentunya tidak mudah.

Meski begitu, menurutnya dengan beradaptasi dengan digitalisasi maka bisa mendorong perubahan aktivitas ekonomi, mulai dari sisi industri yang bertransformasi, pendidikan, sektor keuangan, sistem pembayaran, kesehatan, hingga seluruh aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Apple Intelligance Bakal Dirilis Bulan Oktober 2024

Disamping itu, digitalisasi juga telah meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas di berbagai sektor. Mulai dari otomatisasi, analisis data yang efektif, dan platform digital.

“Namun terdapat juga beberapa risiko digitalisasi yakni harus bisa meningkatkan keterampilan,” ungkapnya.

Tantangan lainnya adalah risiko operasional, khususnya serangan siber dan perubahan perilaku individu yang tidak dapat digantikan oleh AI, termasuk juga memperhatikan adopsi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×