kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Inflasi grosir Maret 2018 tercatat 0,49%


Senin, 02 April 2018 / 15:19 WIB
Inflasi grosir Maret 2018 tercatat 0,49%
ILUSTRASI. Tekanan inflasi membebani pertumbuhan ekonomi


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir (agen) pada Maret 2018 naik sebesar 0,49% dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jika dicermati lebih dalam, penyebab IHPB naik tinggi adalah barang ekspor nomigas. “Kalau kita bicara domestik tidak terlalu besar hanya 0,26% tapi kalau kita bicara IHPB untuk kelompok barang ekspor nonmigas itu inflasinya 1,43%,” kata Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (2/4).

Ia menyebutkan, dalam hal ini, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang merah, batubara, tepung tapioka, plastik dan barang dari plastik impor, serta lemak dan minyak hewan/nabati ekspor.

“Banyak barang-barang di sana, bumbu-bumbuan, CPO dan sebagainya. Itu menyababkan inflasi grosir Maret 2018 0,49% atau sebesar 163,22,” jelas Suhariyanto.

BPS juga mencatat, IHPB Umum naik 0,36% pada Februari 2018 terhadap bulan sebelumnya. Sektor Industri merupakan penyumbang andil dominan pada kenaikan IHPB sebesar 0,17%.

Adapun untuk IHPB konstruksi, inflasi grosirnya tercatat 0,28%. “lni karena ada kenaikan harga bangunan yang lumayan tinggi misalnya besi, kawat, dan sejenisnya,” ucap Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×