kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kenaikan harga Pertalite dan bumbu masak bayangi inflasi April 2018


Senin, 02 April 2018 / 13:22 WIB
Kenaikan harga Pertalite dan bumbu masak bayangi inflasi April 2018
ILUSTRASI. Deretan Nozzle SPBU


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi pada Maret 2018 didorong oleh kenaikan harga bumbu-bumbuan seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, cabai rawit. Selain itu, kenaikan harga bensin turut menyumbang inflasi.

Adapun BPS mencatat, inflasi pada Maret 2018 sebesar 0,20%. Secara tahunan, inflasi tercatat 3,4%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, efek kenaikan harga bensin akan terasa hingga April 2018. Sebab, harta Pertalite baru naik tanggal 24 Maret lalu.

Harga Pertalite jelang akhir Maret lalu naik Rp 200 di seluruh SPBU Pertamina. Di kawasan DKI Jakarta, harganya naik menjadi Rp 7.800 per liter, sedangkan di luar Pulau Jawa bisa mencapai Rp 8.150 per liter.

“Berarti ini baru tujuh hari, berarti dampak ikutannya masih akan terjadi di April,” ujar dia di Kantor Pusat BPS, Senin (2/4).

“Berapa besarnya saya tidak tahu, tetapi perlu dicatat bahwa seminggu terakhir sudah terkover. Jadi, kalau inflasi kan rata-rata harga selama satu bulan dibandingkan bulan sebelumnya. Yang seminggu terkover, tiga minggunya belum. Jadi pasti masih akan berdampak,” lanjutnya.

Dia mengatakan, selain bensin, yang perlu diantisipasi lagi dari komposisi yang ada sekarang adalah harga bumbu-bumbuan yang tampaknya masih akan berfluktuasi karena pengaruh cuaca.

“Kemungkinan Pertalite saja untuk administered price. Yang lainnya oke, kecuali bumbu-bumbu, seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih. Itu kan komoditas yang tidak tahan lama, dan cuaca juga kurang bagus sehingga bawang merah itu harganya bisa berfluktuasi tinggi sekali,” ujarnya

Sementara itu, menurutnya, harga beras sudah bisa di-handle karena panen raya pada bulan Maret dan masih ada panen besar di bulan April sehingga ia berharap harga beras masih akan terkontrol dan akan turun lagi.

“Semoga turun lebih tajam lagi sesuai keinginan presiden sehingga pada bulan puasa nanti bisa terkendali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×