Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada bulan Maret 2020 akan lebih rendah dari bulan Februari 2020.
Berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan BI hingga minggu keempat bulan ini, inflasi diproyeksikan akan sebesar 0,13% mom atau lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,28% mom.
Dengan angka tersebut, ini menyebabkan pergerakan inflasi secara tahun kalender sebesar 0,80% ytd dan secara tahunan sebesar 3,00% yoy.
Baca Juga: Tujuh usulan kebijakan untuk Jokowi agar RI terhindar krisis akibat corona
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memprediksi inflasi pada bulan ini akan sebesar 3,01% yoy dengan inflasi inti sebesar 2,83% yoy.
"Kalau dilihat dari bahan baku makanan, memang harganya mix. Namun, secara keseluruhan deflasi. Sementara dari inflasi inti, terlihat yang meningkat seperti emas, tarif angkutan online, dan kebutuhan medis," kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Senin (30/3).
Wisnu menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini malah membantu menekan inflasi ke bawah. Pasalnya, harga komoditas global dan inflasi negara mitra dagang Indonesia juga cenderung menurun.
Hanya, yang perlu tetap diperhatikan adalah bagaimana pemerintah menjaga ketersediaan pasokan barang di dalam negeri sehingga harga-harga tetap akan terjaga dan tidak melambungkan inflasi.
Sementara itu, Head of Danareksa Research Institute (DRI) Moekti Prasetiani memprediksi inflasi bulan ini juga akan lebih rendah dari inflasi bulanan Februari 2020. Ia memperkirakan inflasi akan sebesar 0,17% mom atau secara tahunan akan sebesar 3,09% yoy.
Lebih lanjut, Ekonom Bank BCA David Sumual juga memperkirakan inflasi akan lebih rendah, yaitu 0,23% secara bulanan dan akan sebesar 3,1% secara tahunan.
Baca Juga: Proyeksi BI: Inflasi bulan Maret lebih rendah dari Februari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News