kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Minta PBB Turun Tangan Atasi Memanasnya Konflik di Timur Tengah


Rabu, 02 Oktober 2024 / 10:48 WIB
Indonesia Minta PBB Turun Tangan Atasi Memanasnya Konflik di Timur Tengah
ILUSTRASI. Israel melancarkan serangan ke Kota Beirut Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) turun tangan mengatasi konflik yang terjadi di Timur Tengah yang melibatkan Israel, Lebanon, Palestina dan Iran.

"Indonesia kembali tekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan," ujar Juru Bicara Kemenlu RI, Roy Soemirat dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Kemenlu: Proses Evakuasi WNI di Lebanon Sedang Berlangsung

Roy mengatakan, Indonesia sangat mengkhawatirkan perkembangan terkini konflik bersenjata di Timur Tengah. Oleh sebab itu, Indonesia juga meminta agar semua pihak menahan diri agar konflik tidak semakin meluas.

"Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," ujar dia.

Di sisi lain, Kemenlu RI terus melakukan upaya evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon ke tempat yang lebih aman.

"Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI, terkait hal ini proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung," ujar Roy.

Baca Juga: Iran Tembak 200 Rudal ke Israel dalam Serangan Besar, Janji Bakal Kirim Lebih Banyak

Sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interm KBRI Beirut Yosi Aprizal menyebutkan bahwa ada 157 orang WNI di Lebanon, 70 orang di antara tidak bersedia dievakuasi.

"Jadi dari 157 warga kita (WNI) di Lebanon, sebanyak 70 orang sudah menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Mereka telah menyampaikan surat pertanggungjawaban mutlak, bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan dan keselamatan mereka," kata Yosi, Kamis (26/9/2024) pekan lalu.

Yosi menuturkan, evakuasi yang dilakukan pun tidak untuk memulangkan WNI, melainkan mengevakuasi ke tempat yang lebih aman.

Sebagai langkah mitigasi, KBRI Beirut hanya bisa memberikan imbauan kepada WNI di Lebanon untuk menghindari daerah rawan konflik dan terus memantau berita terkini. 

Baca Juga: PM Israel Netanyahu: Iran Membuat Kesalahan Besar dan akan Membayarnya

KBRI juga menyediakan tempat berlindung (shelter) bagi WNI yang merasa kondisi semakin tidak aman.

Diketahui, konflik di Timur Tengah antara Israel, Palestina, Lebanon, dan Iran terus meningkat. Serangan Israel baru-baru ini telah mengakibatkan tewasnya Ibrahim Kobeissi, komandan tinggi unit roket dan rudal Hizbullah.

Juru bicara militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan di Beirut tersebut menewaskan Kobeissi, yang menjadi sasaran dalam serangan yang menghantam sebuah gedung tempat ia berada bersama setidaknya dua komandan lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timur Tengah Memanas, Indonesia Minta Dewan Keamanan PBB Turun Tangan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/10/02/08344571/timur-tengah-memanas-indonesia-minta-dewan-keamanan-pbb-turun-tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×