kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Indonesia kirim tenaga medis dan SAR ke Nepal


Senin, 27 April 2015 / 09:10 WIB
Indonesia kirim tenaga medis dan SAR ke Nepal
ILUSTRASI. Merasa ngantuk, bingung, dan sensitif setelah bangun tidur dikenal juga dengan sebutan sleep inertia, berikut penjelasannya.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Luar Negeri RI akan mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk Nepal. Bantuan yang diberikan mulai dari tenaga medis, tenaga SAR, hingga peralatan darurat lainnya. 

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter di Nepal yang menelan korban lebih dari 2.000 orang. Sebagai negara yang juga rawan akan bencana alam, Indonesia akan memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Nepal dalam menghadapi bencana.

"Dalam kaitan ini Menlu RI telah berkoordinasi untuk pengiriman bantuan Indonesia sesuai kebutuhan di Nepal antara lain berupa tenaga medis, bantuan SAR, makanan siap saji, selimut, tenda dan obat-obatan," demikian bunyi keterangan pers tersebut.

Kemlu juga terus melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan KBRI Dhaka, Konsul Kehormatan RI di Kathmandu, serta berbagai pihak terkait informasi sehubungan WNI yang ada di Nepal. Dari data saat ini, 18 orang WNI yang menetap di Nepal dan 16 WNI tercatat sedang melakukan kunjungan baik sebagai turis mau pun kegiatan resmi, sehingga total WNI ada 34 orang. Dari jumlah tersebut 17 orang telah berhasil dihubungi dan dalam keadaan baik.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi di sela-sela acara KTT ASEAN di Kuala Lumpur, mengungkapkan, bantuan akan diberikan dalam waktu 3-4 hari lagi. Bantuan diberikan setelah memastikan bandara di Kathmandu, bisa berfungsi dengan baik. Saat ini, kondisi bandara rusak akibat gempa tersebut. 

Pemerintah Nepal, Minggu (26/4/2015), meningkatkan upaya untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan bangunan yang ambruk setelah gempa bumi dasyat menghancurkan lembah Kathmandu yang padat penduduk kemarin. Gempa itu juga memicu longsor mematikan di Gunung Everest. 

Gempa berkekuatan 7,9 tersebut menguncang pada Sabtu tengah hari pada jam sibuk. Korban tewas sejauh ini sedikitnya 1.800 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah setelah penyelamatan semalam terhambat oleh sejumlah gempa susulan yang kuat, jalan raya yang terputus dan kurangnya peralatan. Gempa bumi itu, yang berpusat sekitar 80 kilometer di sebelah timur Kota Pokhara, kota kedua terbesar di negara itu, sangat merusak karena tergolong dangkal. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×