kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia kembangkan laboratorium berjalan untuk percepatan tes corona


Minggu, 03 Mei 2020 / 20:14 WIB
Indonesia kembangkan laboratorium berjalan untuk percepatan tes corona
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang juga Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), ANTARA FOTO


Reporter: Abdul Basith | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Selama ini, untuk melakukan tes Covid-19 secara akurat yakni melalui PCR biasanya orang harus  pergi ke rumahsakit rujukan. Selain rumahsakit juga ada tempat rujukan tes PCR lainnya yakni di perguruan tinggi dan tempat lainnya.

Nah, untuk mempercepat pengetesan virus corona secara akurat, Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) mengembangkan laboratorium berjalan atau  mobile laboratorium dengan level pengamanan tingkat 2 (BSL-2).

Laboratorium BSL-2 memang dipersyaratkan untuk melakukan pengujian sampel virus corona (Covid-19). Mobile laboratorium BSL-2 dinilai bisa dimanfaatkan untuk melakukan perluasan pengujian sampel.

Baca Juga: Hore, ventilator made in Indonesia bisa dipakai rumah sakit mulai pertengahan Mei

"Kami harapkan ini bisa membantu upaya melakukan tes yang lebih masif," ujar Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan keterangan pers di Kantor BNPB, Minggu (3/4).

Baca Juga: Kemenristek alokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk penanganan corona

Adanya laboratorium berjalan diyakini dapat mendekatkan akses pemeriksaan tersebut. Sehingga pemeriksaan Covid-19 dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan ventilator. Alat ini memang menjadi alat yang dibutuhkan seluruh negara dalam menangani pasien Covid-19.

"Diharapkan produksi memenuhi kebutuhan. Dibutuhkan 1.000 jenis CPAP dan 668 jenis ambubag," terang Bambang.

Bambang bilang pertengahan Mei 2020 ini akan mulai diproduksi ventilator buatan Indonesia. Produksi melibatkan para mitra industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×