kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia kembali menjadi anggota Dewan IMO, ini tiga fokus Kemenhub


Minggu, 01 Desember 2019 / 12:39 WIB
Indonesia kembali menjadi anggota Dewan IMO, ini tiga fokus Kemenhub
ILUSTRASI. Suasan kapal pengirim barang ekspor-impor terlihat dari ketinggian di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (19/12). Indonesia resmi terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) periode 2020-2021.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia resmi terpilih kembali  menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional Kategori C periode 2020–2021.

Setelah terpilih kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi atau navigasi maritim, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia memiliki tiga fokus untuk dibahas dalam forum IMO.

Pertama, mengenai lingkungan hidup dengan isu sampah plastik. Kedua, berkaitan dengan SDM vokasional di Indonesia di sektor maritim yang tidak kalah dengan negara lain. Ketiga, yaitu terkait peran perempuan yang sudah banyak berbuat untuk sektor maritim di Indonesia. "Ketiganya isu yang unik dan Indonesia mempunyai kepentingan akan hal tersebut, selain masalah keselamatan dan keamanan," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (1/12).

Baca Juga: Kebijakan membolehkan ekspor bijih nikel merugikan Indonesia

Tak hanya itu, Budi juga mengatakan terdapat berbagai manfaat yang bisa didapatkan Indonesia dengan bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan IMO. Indonesia akan mendapatkan informasi-informasi penting dan terkini di bidang kemaritiman yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk semakin memajukan sektor maritim. "Ke depan juga bisa menawarkan anak muda kita bekerja sebagai volunter di IMO dengan harapan bisa bekerja tetap di sana," ujar Budi.

Tak hanya terpilih lagi menjadi anggota dewan IMO, Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia untuk pertama kalinya terpilh sebagai eksternal auditor IMO Tahun 2020-2023.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kemenangan ini karena adanya kekompakan antara Kemenhub, BPK RI dan Kemenlu sehingga profesionalitas Indonesia dapat dipercaya dan diakui di kancah internasional.

"Kemarin kami bertiga bertemu bersama tim masing-masing dan membahas strategi pemenangan ini. Terutama untuk pemilihan external auditor ini sangat sulit karena kompetitornya Inggris dan Italia. Medannya sangat berat, tapi karena kita bersatu menyusun strategi, pada akhirnya kita dapat memenangkan pertandingan ini,"  tutur Retno.

Baca Juga: Ahok sadar mafia migas dan tingginya impor minyak jadi tantangan Pertamina

Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan BPK akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan kinerja IMO, sehingga diharapkan didapatkan data dan informasi yang detail untuk mendukung kemajuan maritim Indonesia.

Sebagai informasi, Indonesia terpilih sebagai anggota dewan IMO melalui pemgungutan suara. Indonesia mendapatkan 139 suara dan menduduki peringkat ke-5 dari 24 negara anggota IMO yang mencalonkan di Dewan IMO Kategori C.

Sementara, dalam pemilihan external auditor IMO periode 2020 – 2023, Indonesia bersaing dengan Italia dan Inggris. Pemilihannya dilakukan hingga dua putaran. Pada pemilihan putaran kedua, Indonesia berhasil memperoleh suara mayoritas sejumlah 75 suara mengalahkan Inggris yang dengan perolehan 64 suara dari total 142 pemilih, dengan tiga suara abstain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×