Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sudah mengecap manis dampak pembukaan kembali ekonomi China.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebut, ini bisa terlihat dari angka pertumbuhan ekspor Indonesia ke China dari awal tahun 2023 hingga April 2023.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor non migas Indonesia ke China dari Januari 2023 hingga April 2023 naik 12,96% secara tahunan.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Surplus Lagi, BI: Keuntungan Bagi Kondisi Eksternal
"Secara kumulatif, ekspor non migas ke China tumbuh positif. Jadi, sudah ada dampaknya dari pembukaan ekonomi China," terang Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Faisal juga melihat, pembukaan ekonomi China akan membawa surplus neraca perdagangan Indonesia untuk bertahan selama beberapa waktu ke depan.
Ini karena, China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Harapannya, pembukaan kembali ekonomi China akan menambah volume dan nilai ekspor, di tengah ancaman penurunan ekspor Indonesia akibat normalisasi harga komoditas.
Meski demikian, Faisal tak menutup kemungkinan neraca perdagangan Indonesia akan berbalik defisit, setelah 3 tahun berturut-turut mencetak surplus.
"Bisa jadi, pada akhir tahun 2023. Namun, defisitnya akan gradual. Tidak akan langsung defisit besar," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News