kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indonesia-Kanada jalin kerjasama perdagangan


Rabu, 08 April 2015 / 20:56 WIB
Indonesia-Kanada jalin kerjasama perdagangan
ILUSTRASI. Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) makin gencar mencari terobosan peningkatan ekspor. Salah satunya adalah Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang menjalin kerja sama dengan Department of Foreign Affairs, Trade and Development (DFATD) Canada dalam Indonesia -Canada Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project.

Proyek TPSA ini merupakan proyek bantuan pengembangan kapasitas UKM dari pemerintah Kanada kepada pemerintah Indonesia melalui dana bantuan senilai US$ 10,5 juta selama 5 tahun. Bantuan juga diwujudkan dalam jasa konsultasi, identifikasi peluang bisnis yang tepat bagi UKM Indonesia melalui kegiatan riset pasar, serta membangun lebih banyak komunitas perempuan pengusaha Kanada-Indonesia.

"Kerja sama ini sangat sinergis untuk dapat dimanfaatkan bagi pengembangan kapasitas UKM Indonesia dalam memasuki pasar global yang berkembang sangat dinamis dan kompetitif," ujar Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan Rabu (8/4).

Kemendag mempercepat proyek ini agar segera dapat dilaksanakan. Pihak DFATD bahkan menunjuk Conference Board of Canada (CBoC) untuk mempersiapkan langkah-langkah teknis bersama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN).

Sebagai lembaga riset terbesar di Kanada, CBoC sangat berpengalaman melakukan pengembangan kemampuan individu dengan spesialisasi di bidang ekonomi, sosial, bisnis, kebijakan publik, dan kinerja organisasi. Dalam pelaksanaan kerja sama ini, tim CBoC akan didanai/dibiayai oleh DFATD.

Selama ini, hubungan perdagangan Indonesia dengan Kanada terus mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir, namun Indonesia masih mengalami defisit dengan Kanada selama periode tersebut.

Dirjen PEN, Nus Nuzulia Ishak berharap kerja sama ini dapat meningkatkan ekspor ke Kanada guna mempersempit nilai defisit tersebut. "Kerja sama ini merupakan salah satu upaya yang penting untuk mencapai target peningkatan ekspor sebesar US$ 1,82 miliar pada tahun 2019 ke pasar Kanada," tambah Nus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×