Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan mendapatkan dana hibah senilai Rp 1 triliun dari Norwegia untuk program penurunan emisi gas rumah kaca melalui sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau (Forestry and Other Land Use/FOLU Net Sink).
Bantuan ini akan diberikan melalui skema pendanaan berbasis kontribusi (result based contribution/RBC) tahap kelima atau RBC-5.
"RBC-5 sekarang sudah masuk ke investment plan. Nanti RBC-5 ini sedang negosiasi semoga bisa kita realisasikan," kata Penasihat Senior Tim Kerja FOLU Net Sink 2030 Kememhut Ruandha Sugardiman dalam Journalist Workshop on Indonesia Folu Net Sink 2030 yang diadakan di Jakarta, Jumat (16/5).
Ruandha menyebut, bantuan RBC-5 senilai Rp 1 triliun dari Pemerintah Norwegia ini merupakan bagian dari apresasiasi mereka terhadap kinerja pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) yang dilakukan di Indonesia.
Baca Juga: Kemenhut: Indonesia Butuh Pendanaan Rp 400 Triliun untuk Program FOLU Net Sink 2030
Diketahui, skema RBC itu merupakan kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (forestry and other land use/FOLU).
Indonesia sendiri memiliki target untuk mencapai kondisi net sink atau penyerapan gas rumah kaca (GRK) lebih besar dari tingkat emisi yang ditimbulkan dari sektor FOLU pada 2030.
Dalam kesempatan yang sama, Penasihat Senior Tim Kerja FOLU Net Sink 2030 Kemenhut, Agus Justianto menjelaskan sebelumnya Indonesia juga telah mendapatkan hibah melalui skema RBC dalam beberapa tahap.
Tahap pertama atau RBC-1 Indonesia mendapatkan dukungan pendanaan sebesar US$ 56 juta (sekitar Rp 920 miliar) untuk pengurangan emisi 11,2 juta ton CO2e periode 2016-2017.
Sedangkan pembayaran RBC-2 dan RBC-3 dilakukan secara bersamaan yakni sebesar US$ 100 juta (Rp 1,6 triliun) untuk pengurangan emisi 20 juta ton CO2e pada 2017-2019.
Sementara pada RBC-4, Indonesia mendapatkan pendanaan senilai US$ 60 juta (sekitar Rp 986 miliar).
"Ini tentunya semua ditujukan untuk penerima manfaat di seluruh Indonesia," kata Agus.
Baca Juga: PSI Buka Suara Soal Banyak Kader Masuk Jajaran FOLU Net Sink 2030
Selanjutnya: Dibuka Mulai 19 Mei, Ini Cara Mendaftar SPMB DKI Jakarta 2025
Menarik Dibaca: Dibuka Mulai 19 Mei, Ini Cara Mendaftar SPMB DKI Jakarta 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News