Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan India menjalin kerjasama di bidang kesehatan. Ini hasil dari oleh-oleh kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India pada 24-26 Januari 2025.
Adapun nota kesepahaman (MoU) telah diteken Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Urusan Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
Nota kesepahaman ini mencakup berbagai inisiatif penting. Yakni mulai dari pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, alih teknologi farmasi, hingga kemitraan dalam produksi vaksin dan alat diagnostik.
Kelak India berkomitmen untuk memberikan pelatihan langsung bagi tenaga kesehatan Indonesia, termasuk program fellowship dengan izin praktik sementara selama satu tahun.
Program tersebut bertujuan memperkuat kompetensi tenaga kesehatan Indonesia di bidang-bidang kritis seperti robotic surgery, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan.
“Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di kedua negara tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas tinggi,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di keterangan (29/1).
Baca Juga: Indonesia dan India Berkolaborasi Untuk Bisa Bersaing di Ranah Ekonomi Digital
Dalam kunjungan ke RS Apollo di New Delhi, Menkes Budi melihat langsung efektivitas pelatihan berbasis rumah sakit yang memungkinkan optimalisasi fasilitas medis seperti MRI dan Cath Lab. Indonesia berencana mengadopsi pendekatan serupa untuk mempercepat pengembangan dokter spesialis dan subspesialis.
Selain itu Indonesia dan India juga memperkuat hubungan di sektor farmasi melalui kolaborasi antara Bio Farma dan Serum Institute of India (SII). MoU antara kedua entitas ini mencakup produksi dan distribusi alat diagnostik TB laten serta vaksin BCG rekombinan (rBCG).
SII bahkan berkomitmen menjadikan fasilitas manufakturnya sebagai pusat pengembangan countermeasures untuk pandemi di masa depan.
Selain itu, Biotis Indonesia menjalin kerja sama dengan Biological E Limited untuk transfer teknologi produksi vaksin anak seperti DPT-HepB-Hib, PCV, dan JE. Selama fasilitas produksi di Indonesia dikembangkan, Biological E akan menyediakan pasokan vaksin untuk memastikan ketersediaan imunisasi bagi anak-anak Indonesia.
Salah satu poin penting dalam MoU ini adalah pengakuan bersama terhadap kualifikasi tenaga kesehatan dari kedua negara. Langkah ini membuka peluang bagi dokter dan perawat untuk bekerja lintas negara, meningkatkan transfer pengetahuan, dan memperluas cakupan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil di Indonesia.
Selanjutnya: Trump Ambil Hak Bayi Lahir di AS, Para Ibu Hamil Layangkan Gugatan Hukum
Menarik Dibaca: Tiktok dan Sejiwa Foundation Dorong Orang Tua Dukung Keamanan Digital Remaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News