kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.298   -71,00   -0,43%
  • IDX 7.541   37,63   0,50%
  • KOMPAS100 1.066   9,29   0,88%
  • LQ45 798   8,86   1,12%
  • ISSI 256   2,07   0,81%
  • IDX30 412   0,64   0,16%
  • IDXHIDIV20 471   1,64   0,35%
  • IDX80 120   1,24   1,04%
  • IDXV30 124   0,85   0,69%
  • IDXQ30 132   0,37   0,28%

Indonesia bisa kebanjiran insinyur asing


Senin, 20 April 2015 / 15:27 WIB
Indonesia bisa kebanjiran insinyur asing
ILUSTRASI. Rekan jurnalis Palestina Mohammed Soboh dan Saeed al-Taweel, yang terbunuh ketika rudal Israel menghantam sebuah gedung saat mereka berada di luar untuk meliput di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 10 Oktober 2023.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini berpeluang menjadikan Indonesia kebanjiran tenaga insinyur asing. Maklum, hingga kini jumlah tenaga insinyur lokal masih terbilang kurang.

Raswari, Ketua Umum Persatuan Insinyur Profesional Indonesia menuturkan, kekurangan tenaga insinyur lokal sejauh ini sekitar 1 juta tenaga kerja. "Sekarang tenaga kerja insinyur sekitar 1,8 juta orang. Sedangkan kebutuhan insinyur kita sekitar 2,8 juta orang," ujar Raswari, Senin (20/4).

Ketika MEA berlangsung, Indonesia kemungkinan besar bakal diserbu oleh tenaga kerja insinyur asing.

Saat ini tenaga kerja insinyur bersertifikasi hanya 100.000 orang. Sebanyak 7.000 perusahaan sudah mengantungi sertifikasi yang diakui regional jadi bisa ikuti proyek di MEA. Adapun baru sekitar 500 orang yang telah tersertifikasi dan bisa ikut proyek MEA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×