kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia berpeluang dapat angin segar dari Jepang


Kamis, 17 Januari 2013 / 15:53 WIB
Indonesia berpeluang dapat angin segar dari Jepang
ILUSTRASI. Manchester United diklaim bidik dua pemain pengganti Paul Pogba. REUTERS/Phil Noble


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Indonesia akan menuai manfaat dari program stimulus yang dikucurkan pemerintah Jepang. Sebab, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan Jepang salah satu tujuan ekspor komoditas Indonesia. Dengan demikian,"Kalau Jepang tumbuh baik implikasinya tentu kepada mitra ekonomi utamanya akan demikian," katanya, Kamis (17/1).

Menurut Mahendra, dengan kondisi Eropa dan Amerika Serikat yang masih buruk, ekonomi Asia, termasuk Jepang masih menjadi tumpuan mesin pertumbuhan ekonomi. Nah, sebagai salah satu negara mitra utama Jepang, Indonesia tentu akan terkena imbas positif.

Dalam catatan Credit Suisse, Indonesia akan menjadi negara yang diuntungkan dar pemulihan ekonomi Jepang. Alasannya, ekspor Indonesia ke Jepang sebagian besar merupakan komoditas mentah terutama bahan bakar mineral yang akan mendapatkan keuntungan ketika permintaan domestik Jepang tumbuh.

Namun, Mahendra bilang saat ini masih terlalu awal untuk melihat apakah perbaikan ekonomi di Jepang betul-betul terealisasi. Pasalnya, sudah sejak lama ekonomi Jepang tumbuh sangat rendah sehingga membutuhkan waktu lama untuk memulihkan ekonominya.

Meski bisa memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi Jepang, Indonesia tetap harus berhati-hati. Sebab, "Kondisi ekonomi global masih terlalu rapuh untuk bisa dikatakan pulih secara berkelanjutan," ujar Mahendra.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih menambahkan, Jepang memang membutuhkan banyak bahan baku dari Indonesia seperti mineral dan komoditas mentah lainnya. Tapi, kata dia sebenarnya mitra dagang utama Jepang adalah China. Menurut Lana, jika Jepang bisa melirik Indonesia sebagai pengganti China, maka Indonesia bisa sangat diuntungkan.

Meski ada stimulus, Lana mengatakan tapi tidak ada jaminan ekonomi Jepang bakal pulih. "Dalam jangka pendek, stimulus ini belum menjadi pendorong besar. Karena masalah di Jepang bukan sekedar masalah makro, sehingga butuh waktu lama untuk memulihkan ekonominya," jelas Lana.

Untuk menjaga keberlanjutan ekonomi di dalam negeri, Mahendra bilang ke depan Indonesia harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang. Caranya, selain menjaga ekspor Indonesia juga harus mengendalikan impor dan menjaga ekonomi domestik tetap kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×