kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks manufaktur meningkat pada Juni 2020, ini komentar ekonom Bank Permata


Kamis, 02 Juli 2020 / 17:04 WIB
Indeks manufaktur meningkat pada Juni 2020, ini komentar ekonom Bank Permata
ILUSTRASI. Purchasing Managers? Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh IHS Markit. Pada bulan keenam tahun ini, PMI manufaktur Indonesia menempati level 39,1 atau mengalami kenaikan hingga 10 poin dibanding bulan Mei yang berada di angka 28,6.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur Indonesia mulai menunjukkan peningkatan aktivitas pada Juni 2020. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit yang sebesar 39,1 atau naik 10,5 poin dari 28,6 pada bulan Mei 2020.

"Peningkatan tipis indikator manufaktur Indonesia pada bulan Juni 2020 menandakan kalau sektor manufaktur sudah mulai berproduksi kembali seiring dengan beberapa daerah mulai melonggarkan pembatasan aktivitasnya," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Kamis (2/7).

Meski indeks sudah mulai meningkat, data terbaru masih menunjukkan kalau industri manufaktur Indonesia masih berada di bawah level ekspansif, alias masih di bawah 50,0. Tak hanya itu, headline PMI Juni 2020 masih tercatat sebagai yang terendah ketiga sejak survei dimulai 9 tahun silam.

Baca Juga: PMI manufaktur naik, Menperin: Aturan new normal geliatkan sektor industri

Josua melihat, peningkatan ini masih belum bisa mendorong kinerja aktivitas manufaktur secara keseluruhan di kuartal II-2020 sehingga rerata aktivitas manufaktur pada kuartal kedua tahun ini masih akan menurun signifikan bila dibandingkan dengan kuartal I-2020.

Kabar baiknya, pelonggaran pembatasan aktivitas diprediksi akan membangkitkan aktivitas manufaktur lebih lanjut di kuartal III-2020. Namun, ini dengan catatan pelonggaran aktivitas harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sehingga menekan risiko second wave Covid-19.

Josua bilang, peningkatan ktivitas manufaktur pada kuartal III-2020 masih akan terbatas karena terdampak dari permintaan yang diperkirakan masih akan terbatas atau belum akan mencapai level permintaan pra Covid-19.

"Sehingga ini berimblikasi pada level kapasitas produksi yang masih akan rendah. Untuk itu, kinerja sektor manufaktur secara keseluruhan di tahun 2020 diperkirakan masih akan turun dan diperkirakan akan pulih signifikan paling cepat pada awal tahun depan," imbuhnya.

Baca Juga: IHS Markit: Pelonggaran PSBB memacu geliat industri pengolahan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×