kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indef sebut menteri berlatar pengusaha punya plus minus, ini penjelasannya


Minggu, 27 Desember 2020 / 20:16 WIB
Indef sebut menteri berlatar pengusaha punya plus minus, ini penjelasannya
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020)


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyebut latar belakang menteri sebagai pengusaha memiliki nilai plus dan minus.

Menteri yang berasal dari kalangan pengusaha dinilai memiliki pemahaman lapangan yang baik. Hal itu dibutuhkan untuk mengetahui masalah yang terjadi secara riil.

"Karena tahu permasalahan persis di lapangan, tahu realitas di lapangan mestinya kemampuan eksekusinya lebih konkret, lebih riil dibandingkan misalnya dari politisi atau profesional akademisi," ujar Enny saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (27/12).

Meski begitu, Enny juga bilang latar belakang pengusaha memiliki nilai minus. Hal itu mengingat pengusaha cenderung mengutamakan keuntungan finansial usahanya.

Sehingga posisi sebagai menteri akan membuat konflik kepentingan bagi pelaku usaha. Nantinya hal itu akan berdampak pada kebijakan yang dibuat selama menjabat.

"Mereka berpikir perusahaannya untung secara finansial, karena aji mumpung. Mumpung masih menjabat," terang Enny.

Baca Juga: Pusako Unad: Menteri pengusaha tak jadi jaminan bebas korupsi

Kedua nilai tersebut disampaikan Enny tak sepenuhnya benar. Enny bilang tidak selalu pengusaha memiliki kemampuan eksekusi yang baik begitu pula tak selalu pengusaha berorientasi pada keuntungan individu.

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengangkat 6 orang menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju. Dua posisi kosong yakni Menteri Kelautan dan Perikanan dijabat oleh Sakti Wahyu Trenggono sementara Menteri Sosial dijabat oleh Tri Rismaharini.

Selain itu Jokowi juga mengganti sejumlah menteri. Sandiaga Uno menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan, Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan, dan Yaqut Cholil Staquf menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×