Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menanggapi peristiwa kebakaran pipa penerimaan bahan bakar minyak (BBM) di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang pada Jumat (3/3).
Menurutnya, investigasi dan evaluasi total perlu dilakukan atas peristiwa kebakaran tersebut pasca insiden nanti. Investigasi dan evaluasi total mencakup penyebab kejadian maupun SOP mitigasi risiko operasional di lokasi TBBM.
Selain itu, Pertamina, lanjut Abra, juga harus bisa menjamin kelancaran pasokan dan distribusi BBM nasional.
“Tentu Pertamina seharusnya sudah memiliki skenario mitigasi risiko tersebut. Kita semua berharap pasokan dan distribusi BBM Pertamina tetap berjalan normal sehingga tidak menimbulkan kepanikan (panic buying) di masyarakat,” kata Abra saat dihubungi Kontan.co.id.
Baca Juga: Berikut Data Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RSUD Koja
Integrated Terminal Jakarta PT Pertamina (Persero) di Plumpang merupakan salah satu Objek Vital Nasional. Dalam publikasi Global Tank Storage yang dinukilkan ulang dalam siaran pers Pertamina tertanggal 2 Maret 2023, Integrated Terminal ini disebut-sebut sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total SPBU Pertamina.
Peristiwa kebakaran menimpa pipa penerimaan BBM di fasilitas TBBM tersebut pada Jumat malam (3/3) pukul 20.20 WIB. Belum ketahuan apakah insiden ini menimbulkan korban jiwa atau tidak.
Manager Communication and CSR Pertamina Patra niaga Wilayah Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan memastikan, saat ini Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi ke area yang lebih aman.
“Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini,” tegas Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News