Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Total nilai impor bahan baku/penolong masih mengalami kontraksi pada bulan April 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, total nilai impor bahan baku pada bulan tersebut sebesar US$ 9,36 miliar alias terkoreksi 9,00% dari bulan sebelumnya (mom).
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, nilai impor bahan baku bila dibandingkan dengan April 2019, tercatat turun lebih dalam, yaitu sebesar 19,13% yoy.
"Memang impor bahan baku baik secara bulanan maupun tahunan agak dalam penurunannya. Baha baku impor yang berkurang antara lain gold not in lumps dari Jepang, crude petroleum oil dari Nigeria, dan ferroalloy dari Kazakhstan," ujar Suhariyanto, Jumat (15/5).
Baca Juga: BPS catat impor barang modal tumbuh 9% pada April, ini barang yang banyak diimpor
Lebih lanjut, bila dilihat secara akumulasi dari Januari 2020 - April 2020, nilai impor bahan baku tercatat sebesar US$ 39,05 miliar alias turun 7,30% yoy dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 42,12 miliar.
"Komposisi penurunan impor perlu diperhatikan, terutama impor bahan baku. Karnea penurunan ini bisa berpengaruh pada pertumbuhan industri dan perdagangan," tambah Suhariyanto.
Sebagai tambahan informasi, total nilai impor Indonesia pada April 2020 sebesar US$ 12,54 miliar atau terkoreksi 6,10% mom dari Maret 2020 yang sebesar US$ 13,35 miliar.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia dari Januari 2020 hingga April 2020 tercatat sebesar US$ 51,71 miliar alias terkoreksi 7,78% yoy dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 56,07 miliar.
Impor bahan baku memberi kontribusi sebesar 74,63% terhadap total impor pada bulan April 2020. Dan secara akumulatif, impor bahan baku memegang porsi sebesar 75,51% dari total impor pada Januari 2020 - April 2020.
Baca Juga: Impor barang konsumsi turun pada April 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News