kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Imigrasi belum terima cekal Manajer Asian Agri


Jumat, 01 Februari 2013 / 20:30 WIB
Imigrasi belum terima cekal Manajer Asian Agri
ILUSTRASI. Mengenal perbedaan vandalisme dan street art. REUTERS/Darrin Zammit Lupi FOR EDITORIAL USE ONLY. NO RESALES. NO ARCHIVES TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Edy Can


JAKARTA. Direktorat Jendral Imigrasi belum menerima surat pencekalan terhadap terpidana kasus penggelapan pajak PT Asian Agri Group, Suwir Laut. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Maryoto Sumadi mengaku menerima surat permohonan dari Kejaksaan Agung.

Menurutnya, Kejaksaan Agung pernah mengajukan status cekal terhadap Suwir Laut. Namun, masa cekalnya sudah berakhir pada 30 Mei 2012 lalu. Nah, hingga sekarang, Ditjen Imigrasi belum lagi menerima surat perpanjangan tersebut.

Dia bilang, proses pencekalan ini sebetulnya tidak memakan waktu lima menit begitu surat dari lembaga yang mengajukan diterima akan langsung di proses. Setelah itu status cekal dari pihak yang dimohonkan akan langsung diumumkan ke berbagai instansi yang terkait seperti bagian Imigrasi di Bandara dan lainnya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengaku sudah mengajukan surat cegah sejak seminggu yang lalu. Adapun pencegahan dilakukan sebagai langkah pelaksanaan eksekusi atas putusan kasasi kasus tersebut oleh Mahkamah Agung Desember tahun lalu.

Hingga saat ini Kejaksaan Agung masih menunggu salinan putusan dari Mahkamah Agung yang belum juga diterima. Bila salinan putusan sudah diterima Kejaksaan Agung, Suwir Laut akan langsung ditahan. Begitu juga dengan denda yang harus dibayarkan Asian Agri sebesar Rp 2,5 triliun, akan dilakukan setelah salinan putusan diterima.

Suwir Laut yang merupakan Manajer Pajak Asian Agri ditetapkan bersalah telah melakukan tindak pidana pemalsuan data, ketika mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak Asian Agri periode 2002 hingga 2005. Mahkamah Agung menyatakan Suwir telah terbukti menggelapkan duit pajak hingga mencapai Rp 1,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×