Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia masih perlu untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.
“Indonesia butuh infrastruktur memang. Jadi, langkah pemerintah ini bagus, kami juga berpikir Indonesia bisa lebih diuntungkan dari investasi langsung asing (FDI) yang lebih banyak untuk bisa memenuhi demand terhadap infrastruktur,” kata chief economist IMF Maurice Obstfeld di Bali, Selasa (9/10).
“Dalam hal ini, Indonesia sangat atraktif dengan regulasi dan restriksi yang semakin sedikit,” lanjutnya.
Ia mengatakan, meski proyeksi pertumbuhan ekonomi IMF terhadap Indonesia turun jadi 5,1%, pemerintah Indonesia masih punya kesempatan untuk membawa level pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk lebih konsisten.
“Karena Indonesia memiliki pertumbuhan penduduk. Indonesia akan dapat tax revenue yang banyak, juga dengan investasi di pendidikan, di infrastruktur, dan social safety net, ini akan menguntungkan banyak orang,” ucapnya.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde juga menyatakan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan yang sangat baik. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia tak perlu diberikan pinjaman dari IMF.
"Pinjaman IMF bukan pilihan, karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya, itu dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Perry, Menteri Sri Mulyani dan Menteri Luhut dan rekan-rekan mereka," ujar Lagarde dalam keterangan resmi, Selasa (9/10).
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan pertemuan IMF-WB di Bali bukan untuk Indonesia berutang. "IMF memberikan pinjaman kepada negara yang sedang krisis. Indonesia tidak sedang krisis," kata Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News