kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Iklan Jokowi, Ardi Bakrie anggap tak ada masalah


Rabu, 09 April 2014 / 14:00 WIB
Iklan Jokowi, Ardi Bakrie anggap tak ada masalah
ILUSTRASI. Manfaat buah naga untuk kesehatan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Direktur Viva.co.id Anindra Ardiansyah Bakrie atau akrab disapa Ardi Bakrie menyayangkan sejumlah pemberitaan di media massa yang seolah memojokkan dirinya terkait kemarahannya setelah muncul iklan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi di laman Viva.co.id. Ardi menganggap tidak ada masalah terkait sikapnya itu.

"Itu bukan masalah. Itu kan yang dimainkan oleh media, karena kalian tahu, bahwa Indonesia itu, susah liat orang senang, tapi senang liat orang susah," kata Ardi saat ditemui usai menyalurkan suaranya dalam Pileg di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 32 di SD 02 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).

Ardi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengirimkan surat elektronik (email) kepada internal Viva.co.id terkait munculnya iklan kampanye Jokowi. Hanya, ia membenarkan bahwa alamat email yang digunakan untuk mengirim surat elektronik itu merupakan miliknya.

"Silakan menilai itu buatan saya atau bukan, tapi siapapun yang buat saya berterima kasih," kata Ardi.

Ardi menilai, pembuat email itu pintar dan telah mengedepankan independensi. Menurutnya, pembuat email mengetahui jika di kolom itu tidak diperbolehkan untuk meletakkan iklan kampanye politik dari partai mana pun.

Ia menjelaskan, Viva.co.id telah menyediakan kolom khusus bagi parpol di sisi kiri dan sisi kanan untuk kampanye. Sementara, sisi tengah dikhususkan untuk kolom advertorial non-parpol. "Kalau kolom kanan dan kiri silakan jualan. Makanya pintar yang bikin (email). Yang namanya redaksi harus independen, ini boleh ini tidak," ujarnya.

Setelah kasus itu muncul, Ardi mengaku belum mengganti password email miliknya. Ia membantah jika emailnya diretas oleh pihak tertentu. Namun, saat disinggung siapa saja yang mengetahui password emailnya, ia tak mau menjawab dan meninggalkan kerumunan wartawan.

Sebelumnya, kemarahan Ardi ke internal perusahaanya diungkap salah satu Kompasianer. Berikut isi surat elektronik tersebut:

"Para Direksi, khususnya Pemred,

Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.

Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.

Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar Jokowi coblos no. 4.

Persis sekali seperti iklannya yang ditaruh di sebelah kanan yang memang bagian advertising. Ide siapa sih ?? Bodoh sekali!!! Pura-pura ngga ngerti, sengaja, apa emang dibayar sm partai lain untuk melakukan itu di tempat yang paling sakral itu??

Kalau mengenai iklan PDIP yang ada di sebelah kanan itu, saya bisa sedikit mengerti karena maksudnya berjualan di tmpat jualan, bukan di bagian redaksional.  Walaupun saya  juga  tidak suka dan tolong utk diganti sekarang.  Materi akan saya attachkan pada email ini dan berikutnya untuk dipasangkan berganti gantian disitu.  Thx.

Apabila ada yang tidak suka akan kebijakan saya ini, silahkan ajukan surat resignation sebelum ayam berkokok besok pagi. Lebih cepat lebih bagus. Saya benci orang2 munafik atau pun orang bodoh yang tidak loyal.

PS:

Saya emailkan dgn gmail krna bisa di attach file lebih besar, bukan karena saya takut.

Kalau hubungannya mengenai orang tua yang di dzolimi, ngga ada takutnya saya. semua halal!!!

Rgds,"

(Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×