Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai bahwa Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian gagal menjaga stabilitas pangan di hari Raya Idul Adha.
Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengatakan, sudah hampir satu bulan cabe rawit dan beberapa jenis cabe harganya masih tinggi. Abdullah melaporkan, harga cabe rawit merah tembus di angka Rp 115.000 per kg bahkan termahal Rp 130.000 per kg, selanjutnya bawang merah tembus di angka Rp 70.000 – Rp 75.000 per kg.
“Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha,” kata Abdullah dalam keterangan yang dihimpun Kontan.co.id, Selasa (12/7)
Abdullah menilai, dua komoditas (cabe dan bawang merah) ini memang tidak mendapatkan sentuhan maksimal dari pemerintah khususnya Kemendag dan Kementan.
Baca Juga: Ini Biang Kerok Penyebab Naiknya Harga Cabai di Pasar Tradisional
“Kita tau bahwa kenaikan dua komoditas tersebut sudah terjadi hampir satu bulan penuh, dan kami ingatkan untuk menjaga stabilitasnya beberapa bulan lalu, IKAPPI meminta kepada Kemendag dan Kementan untuk kembali menjaga pasokan paska Idul Adha,” tegas Abdullah
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa komoditas lain yang cukup rawan antara lain tomat, kentang, sayur- mayur, ayam yang juga mengalami kenaikan. Namun kata dia, Komoditas pangan ini serasa tidak mendapat sentuhan perhatian oleh kementerian terkait
Oleh karenanya IKAPPI juga meminta kepada pemerintah agar dapat fokus kepada komoditas pangan seperti cabe, bawang merah, tomat, sayur sayuran dan sebagainya yang mengalami kenaikan pangan.
“Jangan hanya minyak goreng yang di urus tetapi komoditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus. Banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi,” tegas Abdullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News