kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ikappi: Harga Pangan Cenderung Naik Mengikuti Kenaikan BBM


Selasa, 13 September 2022 / 17:14 WIB
Ikappi: Harga Pangan Cenderung Naik Mengikuti Kenaikan BBM
ILUSTRASI. Pedagang menata bahan makanan yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengungkapkan saat ini harga pangan sudah mulai naik seiring dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Meski kenaikan yang terjadi belum signifikan, Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI, Ahmad Choirul Furqon mengatakan dampaknya ini nanti akan semakin terasa di beberapa waktu ke depan.

"Kenaikannya memang belum signifikan, namun dampaknya ini akan terus dan semakin terasa. Seperti beberapa sembako seperti bawang merah yang saat ini sekitar Rp 36.500 - Rp 37.000 per kilogram dan harga bawang putih jadi Rp 28.900 - Rp 30.000 per kg," terang Furqon, Selasa (13/9).

Seperti yang diketahui, stok pangan yang tersedia sebagian besar ada di daerah daerah sentra produksi untuk kemudian di distribusikan ke daerah konsumen. Untuk itu BBM menjadi salah satu komponen penting dalam penentuan harga pangan ditingkat hilir.

Baca Juga: Pasca Kenaikan Harga BBM, Sejumlah Harga Komoditas Pangan Merangkak Naik

Lebih lanjut, terkait stok hingga saat ini masih belum terlihat langka. Namun apabila terjadi kelangkaan, tentu dampaknya sangat buruk bagi pedagang. Untuk itu Furqon berharap pemerintah terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah baik provinsi atau kabupaten untuk memastikan stok.

"Jangan sampai menunggu pasar gaduh, baru bingung soal penanganan. Lebih baik pemerintah melakukan tindakan preventif," lanjut Furqon.

"Karena pada prinsipnya tindakan preventif selalu lebih baik dibandingkan penanganan dampak dari sesuatu yang telah terjadi," tambah Furqon.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim harga barang kebutuhan pokok (bapok) terus stabil di masyarakat di tengah kenaikan harga BBM.

Baca Juga: KKP Usul Pembudidaya Ikan Tradisional Mendapat Alokasi Pupuk Subsidi Tahun Depan

Kementerian Perdagangan juga terus memonitor guna mengantisipasi gejolak harga barang kebutuhan pokok, khususnya pascakenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

“Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp 27.000/kg dan terus kita monitor,” ucap Zulhas dalam keterangan persnya, Minggu (11/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×