kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IDI: PPKM belum efektif kurangi kasus Covid-19


Minggu, 24 Januari 2021 / 23:00 WIB
IDI: PPKM belum efektif kurangi kasus Covid-19


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta Slamet Budiarto mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif dalam mengurangi penularan Covid-19, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. 

"Belum efektif sekali, belum ada penurunan," kata Slamet kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021). 

Menurut Slamet, pelaksanaan PPKM, khususnya di Jakarta, membutuhkan koordinasi dari berbagai wilayah. Sebab, masyarakat di luar Jakarta terbiasa beraktivitas di wilayah Jakarta. Selain itu, pasien Covid-19 yang dirawat di Jakarta banyak yang berasal dari wilayah lain. 

Karenanya, pelaksanaan PPKM juga perlu dievalulasi Slamet mengatakan, apabila perpanjangan PPKM belum bisa menurunkan angka penularan Covid-19, maka ia menyarankan untuk lebih mengetatkan pembatasan aktivitas masyarakat. "Kita evaluasi ini perpanjangan (PPKM) kedua, kalau nanti perpanjangan kedua tidak ada efeknya ya apa boleh buat, diperketat lagi," kata Slamet. 

Pemerintah Pusat memperpanjang masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali, guna mencegah lonjakan kasus penularan Covid-19 di Tanah Air. Perpanjangan kebijakan ini diputuskan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet dan diumumkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, Kamis (21/1/2021). 

"Bapak Presiden meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat ini dilanjutkan," kata Airlangga melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis. 

Baca Juga: Satu juta kasus corona di Indonesia di depan mata, ayo jaga diri dan keluarga Anda

Kasus Covid-19 di Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mengumumkan penambahan 3.512 kasus Covid-19 di Ibu Kota pada Minggu (24/1/2021). 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, jumlah tersebut diperoleh dari hasil tes terhadap 13.612 orang. "Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 238.320. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 129.233," kata Dwi, melalui keterangan tertulis. 

Dengan demikian, akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta hingga hari ini menjadi 249.815 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 221.567 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 88,7 persen. 

Sementara 4.024 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen. Dwi menyampaikan, jumlah kasus aktif di Jakarta naik signifikan sebanyak 1.188 kasus. Sehingga saat ini ada 24.224 pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi. 

Adapun persentase kasus positif atau positivity rate di Ibu Kota selama sepekan terakhir sebesar 16,5 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara tota sebesar 9,8 persen. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Jakarta Sebut PPKM Periode Pertama Belum Efektif Kurangi Kasus Covid-19"

Selanjutnya: PPKM Jawa-Bali diperpanjang, ini aturan dan syarat perjalanan terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×