Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical diminta memberikan respons terhadap suara internal yang mengusulkan dirinya turun menjadi bakal calon wakil presiden. Respons itu dapat disampaikan Ical dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang rencananya bakal digelar sekitar pekan kedua Mei 2014.
"Saya pikir wacana di internal itu beliau (Ical) harus respons di rapimnas karena secara organisasi enggak bisa diputuskan sendiri," kata Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, saat dihubungi, Jumat (2/5).
Yorrys mengaku mendengar sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar yang meminta Ical turun sebagai bakal capres menjadi bakal cawapres. Permintaan itu mencuat pada saat pengurus DPD Golkar bertemu Ical beberapa hari lalu.
Anggota Komisi I DPR itu melanjutkan, pencapresan Ical bisa saja berjalan mulus seandainya sukses memenuhi perolehan suara di pemilu legislatif sesuai dengan target yang dipatok partai. Namun, nyatanya strategi Ical dalam mensosialisasikan diri dan program Golkar tak berjalan lancar sehingga partainya mendapat hasil pileg yang jauh dari target semula.
"Ada akumulasi kekecewaan dari (DPD) tingkat I dan II karena perolehan di pileg yang terburuk setelah era reformasi," ucapnya.
Wacana mengevaluasi pencapresan Ical telah mencuat jauh hari sebelum pileg berlangsung. Salah satu penyebabnya adalah kekecewaan di internal yang menilai elektabilitas Ical stagnan sehingga gagal melambungkan elektabilitas Golkar.
Setelah hasil pileg diketahui, Golkar mulai melakukan penjajakan dengan partai lain untuk membuka peluang berkoalisi. Ical sempat bertemu dengan bakal calon presiden dari PDI-P Joko Widodo dan bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto. Keputusan final mengenai koalisi akan semakin terang setelah hasil real count pileg disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News