kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ical ancam pecat kadernya yang memeras BUMN


Rabu, 31 Oktober 2012 / 09:47 WIB
Ical ancam pecat kadernya yang memeras BUMN
ILUSTRASI. Menggunakan reusable bag adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan gaya hidup sustainable dan eco-friendly.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, partainya akan menghukum dan mencopot oknum anggota DPR asal Fraksi Golkar jika diketahui dan terbukti melakukan pemerasan ke badan usaha milik negara (BUMN).

Hal ini menyusul beredarnya pesan singkat gelap yang berisi inisial-inisial anggota DPR yang diduga memeras. "Pasti akan dihukum dan di-recall dari DPR dan sudah tentu itu harus dibuktikan. Sekarang ini banyak sekali orang yang belum tentu bersalah dihukum oleh media massa," ujar pria yang akrab di sapa Ical itu, Selasa (30/10) malam, di Rapimnas IV Partai Golkar di Hotel Borobudur, Jakarta.

Dalam pesan singkat gelap itu, kader Golkar yang diduga kerap memeras ialah AK, IM, SN, NW, dan BS. Ancaman yang sama juga diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.

Sejumlah politisi Demokrat juga disebut dalam pesan singkat itu, yaitu berinisial JA, SG, dan MJ. Nurhayati mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi secara internal terkait beredarnya inisial tersebut.

"Kalau ada anggota F-PD, inisial tiga orang itu, tentu kami akan segera memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi dan akan melakukan penyelidikan internal kepada siapa pun anggota F-PD yang diduga namanya tersebut dalam rilis itu," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan.

Jika terbukti terlibat dalam pemerasan, Nurhayati menyatakan, partai akan langsung menjatuhkan sanksi. "Sanksinya adalah dilakukan PAW (pergantian antar waktu)," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Kendati demikian, Nurhayati menjelaskan, sanksi akan dilakukan menunggu status hukum yang bersangkutan dahulu. Lebih lanjut, Nurhayati menyatakan, ada beberapa nama anggota DPR dari Fraksi Golkar yang berinisial mirip dengan anggotanya, seperti inisial JA yang disebutnya Jhonny Alen.

Namun, Nurhayati menuturkan, inisial-inisial yang beredar itu tidak sama dengan inisial anggota fraksi yang selama ini digunakan Demokrat. "Inisial yang kita pakai di fraksi ada. Inisial yang beredar di rilis tidak ada yang sama dengan anggota Fraksi Demokrat," ujarnya. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×