Reporter: Rika Theo |
JAKARTA. Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis menyebut Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mendapatkan uang US$ 200.000 dari perusahaannya saat Kongres Partai Demokrat di Bandung. Ibas langsung membantahnya.
"Saya tidak mengenal Yulianis, Saya juga tidak mengenal Mindo. Tuduhan tersebut sudah mencemarkan nama saya. Sudah saya katakan sebelumnya, 1.000 persen itu tidak benar," kata Ibas dalam pernyataannya, Sabtu (16/3/2013).
Ibas juga menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan yang selama ini dilemparkan kepadanya adalah tuduhan lama yang tidak valid.
"Saya sudah sering dituduh. Penuduhnya pun sudah tervonis dan diketahui. Uang Century, uang Hambalang, atau apapun itu yang berhubungan dengan kasus-kasus yang selama ini beredar. Janganlah sampai hal-hal ini terus terulang. Apalagi saya tidak menerima apapun," ujarnya.
Keterangan Yulianis dan Nazaruddin berbeda tentang jumlah dan sumber uang yang dibawa untuk keperluan Kongres PD. Menurut Nazaruddin, uang yang dipakai dalam Kongres Bandung lebih dari Rp 100 miliar dan berasal dari fee Proyek Hambalang.
Di samping untuk membiayai penyelenggaraan Kongres, menurut Yulianis, memang ada catatan pengeluaran untuk para kandidat ketua umum. Yulianis mencatat pengeluaran untuk Andi Mallarangeng dan Ibas masing-masing sebesar Rp 1,8 miliar.
"Saya ketua SC kongres Bandung, dan saya tidak menerima uang apapun. Justru saya ingin tahu siapa yang dimaksud dan siapa yang mengatasnamakan saya bila benar uang itu diatasnamakan saya," ujar Ibas menampik hal tersebut.
Ibas menengarai ada kepentingan politik di balik isu tersebut sehingga dirinya dijadikan korban.
"Saya bertanya-tanya, ada kepentingan politik besar apa di balik isu-isu ini yang menginginkan saya masuk dalam pusaran?" tanya putra bungsu Presiden SBY itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News