kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hore, Kemenhan dapat hibah drone dan upgrade helikopter dari Amerika Serikat


Rabu, 26 Februari 2020 / 19:26 WIB
Hore, Kemenhan dapat hibah drone dan upgrade helikopter dari Amerika Serikat
ILUSTRASI. Pesawat nirawak atau drone Boeing Insitu ScanEagle


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan mendapatkan hibah sebanyak 14 drone Scan Eagle dan upgrade tiga buah unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Hibah ini dilakukan guna memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) RI.

"Kami hadir di Komisi I DPR untuk menyampaikan permohonan persetujuan penerimaan hibah 14 drone Scan Eagle UAV dan upgrade Helikopter Bell 412 dari pemerintah AS," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono di dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (26/2).

Sebelumnya, Wahyu menjelaskan, sejak tahun 2014 hingga 2015 silam pemerintah AS memang sering kali menawarkan program hibah kepada TNI. Atas dasar itu, maka pada tahun 2017 lalu, TNI Angkatan Laut (AL) mengambil program hibah berupa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan upgrade Helikopter Bell 412.

Baca Juga: Mantap, Filipina bakal tandatangani MoU pembelian tank buatan Pindad

Kemudian, sesuai dengan ketentuan, maka Kemenhan membentuk tim pengkaji untuk melakukan penilaian terkait dengan kelayakan barang yang diterima. Aspek yang dinilai berupa aspek teknis, ekonomis, politis, dan strategis.

Dari hasil kajian tersebutlah akhirnya Kemenhan memutuskan untuk menerima program hibah dari pemerintah AS.
 
Asal tahu saja, harga drone Scan Eagle mencapai US$ 28,3 juta. Kemampuan drone ini, dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan ISR maritim demi memperkuat pertahanan negara.

Drone ini kemudian akan digunakan untuk melaksanakan patroli maritim serta integrasi ISR berupa fungsi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Sementara upgrade peralatan Helikopter Bell 412 dengan nilai US$6,3 juta, dibutuhkan TNI AL untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

"Drone Scan Eagle ini akan digunakan oleh TNI AL untuk kepentingan khusus. Kami hanya keluar dana sekitar Rp10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan alutsista lainnya. Nantinya, PT LEN yang akan bertugas untuk integrasikan," kata Wahyu.

Baca Juga: Jelang kedatangan Trump, India beli helikopter militer asal AS senilai US$ 2,6 miliar

Menanggapi permintaan dari Kemenhan, Komisi I DPR RI secara prinsip menyetujui usulan untuk mendapatkan hibah dari pemerintah AS. Namun, Komisi I DPR RI mengingatkan Kemenhan untuk berhati-hati, menjaga kerahasiaan data, serta tidak membebani APBN dalam setiap penerimaan hibah dari negara asing.
 
Sebagai informasi, drone Scan Eagle juga sudah digunakan oleh Angkatan Laut di beberapa negara lainnya. Pengguna lain dari drone ini adalah AL Singapura serta AL dan Angkatan Darat Australia, bahkan Scan Eagle milik militer Australia telah teruji perang di Irak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×