kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Holding tambang ditarget beroperasi awal 2018


Kamis, 23 November 2017 / 10:57 WIB
Holding tambang ditarget beroperasi awal 2018


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - BENGKULU. Walau banyak pro dan kontra, pemerintah yakin rencana pembentukan holding BUMN Tambang berjalan lancar. Sehingga ditargetkan awal tahun depan holding tambang sudah beroperasi.

Holding tambang dengan induk PT Indonesia Asahan Aluminimum (Inalum) beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, persetujuan holding akan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada akhir November 2017. "Di situ akan dibahas masuknya setoran modal negara. Mudah-mudahan awal tahun depan kita sudah siap jalan," katanya Rabu (22/11). RUPS bakal digelar pasca pembuatan akta inbreng alias pemindahan aset pemerintah ke perusahaan BUMN yang nantinya bakal masuk holding tambang, yakni Antam, Timah, dan PTBA.

Dalam RUPS yang akan digelar 29 November 2017 juga akan dibahas soal persetujuan para pemegang saham terkait inbreng ini. Nantinya, dengan terbentuknya holding tambang ini, Inalum menargetkan bisa masuk dalam jajaran Fortune 500. Untuk mencapai target ini, Budi menghitung paling tidak holding tambang harus memiliki aset sekitar US$ 21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×