kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Holding BUMN Pertahanan masih menunggu arahan menteri BUMN Erick Thohir


Kamis, 13 Februari 2020 / 16:17 WIB
Holding BUMN Pertahanan masih menunggu arahan menteri BUMN Erick Thohir
ILUSTRASI. Direktur Utama LEN Industri (Persero) Zakky Gamai Yasin./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/12/2018.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, pembentukan holding BUMN Pertahanan hingga saat ini masih menunggu arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

"Apakah arahnya jadi formal holding atau tidak, kita belum dapat arahan, tapi yang jelas kita sudah dibentuk satu klaster yang anggotanya PT Len Industri, PT Bahana, Pindad, PT PAL, PT DI, kita berlima jadi dibikin satu klaster, namanya klaster industri pertahanan," kata Zakky kepada Kontan.co.id, Rabu (12/2).

Baca Juga: Erick Thohir rombak lagi direksi BUMN, ini yang diharapkan dari direksi baru Bahana

Ia mengatakan, saat ini kelima perusahaan BUMN tersebut sedang membuat rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) secara bersama-sama untuk lima tahun kedepan dan percepatan industri pertahanan. RJPP ini akan sesuai dengan RPJMN yang dibuat pemerintah.

Menurut Zakky, tujuan pembentukan BUMN pertahanan diantaranya agar produksi dan sumber daya manusia sektor ini dapat terintegrasi dengan baik. Serta untuk mengembangkan pemenuhan alutsista nasional. "Sehingga alutsista kita bisa diproduksi dalam negeri dimana secara pertahanan kita bisa lebih mandiri, kuncinya disitu," ujar dia.

Lebih lanjut Zakky mendorong pemerintah agar melakukan akselerasi terkait penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) terutama pemanfaatan energi matahari. Terlebih telah ditetapkan bahwa 23% mix energy 2025 harus tercapai.

Baca Juga: Inilah Tahapan Penggabungan 65 Rumah Sakit BUMN

"Dari 23% itu, ada energi matahari ditargetkan 6,5 gigawatt. Saat ini masih dibawah 500 megawatt, jadi masih jauh sekali, itu yang kita dorong, marketnya ada, tinggal nanti kita coba nanti regulasinya seperti apa, peraturan-peraturan yang menghambat kita minta juga direvisi, sehingga target pak Jokowi untuk mengembangkan EBT di Indonesia untuk menggantikan energi fosil bisa terealisasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Zakky.

Sebagai informasi, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk PT Len Industri sebagai Ketua Tim percepatan industri pertahanan dimana salah satu tugasnya adalah untuk menyiapkan pembentukan holding BUMN pertahanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×