Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah masih mengucurkan beras operasi pasar sejak 15 Januari lalu. Hingga kini, Bulog telah mengucurkan sejumlah daerah dengan beras operasi pasar sekitar 1.400 ton.
Direktur utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso menyebutkan daerah-daerah yang mendapat kucuran beras operasi pasar itu antara lain DKI Jakarta, Banten, NTT, NTB, Jogjakarta, dan Riau. "Setiap operasi pasar, kita kucurkan 60 ton per hari," ujar Sutarto di sela-sela kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Boediono meninjau harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar Jatinegara, Kamis (18/2).
Sutarto mengatakan beras operasi pasar tidak dikucurkan ke semua daerah. Sebab, hanya dikeluarkan dari gudang Bulog jika ada permintaan dari pemerintah daerah (pemda) yang memang membutuhkan untuk kepentingan stabilisasi harga beras.
Mantan Direktur Jenderal tanaman pangan Kementerian Pertanian itu menambahkan Bulog memiliki beras cadangan pemerintah sekitar 500 ribu ton. Dari 500.000 ton itu, kata Sutarto, sebagian digunakan untuk cadangan bencana dan sebagian lagi untuk operasi pasar. Sayangnya, Sutarto mengaku tidak ingat dengan jumlah beras operasi pasar yang
mesti direalisasikan.
Bukan itu saja, Sutarto belum bisa memastikan kapan operasi pasar itu akan berakhir. Menurutnya, operasi pasar masih bergulir hingga harga beras stabil sesuai dengan laporan masing-masing pemda. "Kalau harga sudah dianggap normal ya sudah, tapi tergantung dari pemda karena pemda yang menerapkan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News