Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mencatat, sepanjang 2010 hingga Januari 2011, dana yang masuk ke surat berharga negara (SBN) melonjak Rp 87 triliun.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengungkapkan, selain Sertifikat bank Indonesia (SBI) dan saham, SBN merupakan instrument yang cukup diminati para investor. Sehingga, aliran modal asing menuju SBN cukup signifikan.
Pemerintah optimistis, kenaikan SBI akan lebih besar lagi setelah upgrade penilaian dari lembaga pemeringkat Moody's Investors Service. Kepercayaan diri pemerintah cukup wajar, sebab investor otomatis akan melirik Indonesia sebagai salah satu negara yang cukup aman untuk menanamkan modalnya.
Dampaknya akan berpengaruh juga pada imbal hasil surat berharga. Namun, Rahmat mengaku, belum dapat memprediksi besaran kenaikan SBN yang berasal dari arus modal pasca kenaikan peringkat utang Indonesia. “Karena kenaikannya baru kemarin, saya belum lihat ada dampak signifikan," ujarnya.
Namun, Rahmat optimistis, investor akan menanamkan modalnya lebih lama di Indonesia karena kepercayaan diri yang semakin meningkat di mata investor. Dampak positif lain yang muncul sejalan dengan kenaikan investment grade adalah derasnya aliran dana asing yang akan masuk ke Indonesia.
“Baik di pasar modal, termasuk pasar surat berharga negara (SBN), juga terutama ke foreign direct investment (FDI),” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News