kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Hingga 15 Oktober 2021, BI sudah beli SBN di pasar perdana Rp 142,54 triliun


Selasa, 19 Oktober 2021 / 16:57 WIB
Hingga 15 Oktober 2021, BI sudah beli SBN di pasar perdana Rp 142,54 triliun
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 15 Oktober 2021, BI sudah melakukan pembelian SBN di pasar perdana Rp 142,54 triliun.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memegang teguh komitmennya untuk menjalankan peran dalam pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.  Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 15 Oktober 2021, bank sentral sudah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp 142,54 triliun.  

“Ini terdiri dari Rp 67,08 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO),” ujar Perry, Selasa (19/10) via video conference. 

Nah, selain mendukung pendanaan APBN 2021, BI juga terus berusaha menjaga likuiditas tetap longgar. 

Baca Juga: BI optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 di kisaran 3,5% - 4,3%

Untuk itu, bank sentral juga telah menambah likuiditas atau quantitative easing (QE) di perbankan sebesar Rp 129,92 triliun per 15 Oktober 2021. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi likuiditas tetap longgar, didorong oleh kebijakan moneter yang akomodatif. 

Selanjutnya: Revisi perkiraan inflasi 2021, BI: Di bawah titik tengah kisaran sasaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×