kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Heboh soal virus corona, Bareskrim pantau penjualan masker via online


Kamis, 05 Maret 2020 / 13:36 WIB
Heboh soal virus corona, Bareskrim pantau penjualan masker via online
ILUSTRASI. Pengumuman stok masker kosong terpasang disalah satu toko alat kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (3/3/2020). Petugas mengaku stok masker dan cairan pembersih tangan sudah habis menyusul wabah virus Corona 19 yang mulai masuk Indonesia. ANTA


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri turut memantau penjualan masker secara online atau daring. Seperti diketahui, sejak dikonfirmasi adanya dua pasien positif virus corona di Depok, masyarakat memburu masker. 

Akibatnya, stok masker menipis dan harganya meningkat. Direktur Tipideksus Bareskrim Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang mengatakan, polisi melihat kenaikan penjualan produk tersebut yang dilakukan secara online. "Kemarin waktu kita rapat bersama, ada kenaikan pembelanjaan melalui online," kata Daniel kepada Kompas.com, Kamis (5/3). 

Baca Juga: Dua penumpang suspect corona, kapal Viking Sun dipastikan tak berlabuh di Surabaya

"Karena mungkin mereka (calon pembeli) kesulitan, mungkin jauh apa bagaimana. Jadi mereka memilih online mungkin lebih mudah," ujar dia. 

Dari hasil pemantauan tersebut, ia mengemukakan, produk yang datang terkadang tidak sesuai dengan pesanan. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait temuan tersebut. "Tetapi juga persoalan tidak semua barang datang sebagaimana permintaan-permintaan atau pesanan dalam online itu. Enggak semuanya ada," tuturnya. 

Namun, sejauh ini, polisi belum melakukan penindakan terhadap penjualan secara daring tersebut. Sebab, Daniel mengaku masih melakukan pengecekan terkait regulasi. 

"Saya sedang koordinasi dengan Asosiasi Pedagang Ritel Online Indonesia. Karena itu kan kita harus mengecek regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan," ujar Daniel. 

Baca Juga: Bankir: Wabah corona belum berdampak pada NPL selama dua bulan pertama 2020

Kabar mengenai Covid-19 menjadi ramai diberitakan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. 

Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. 

Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran. "Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3). 

Baca Juga: Efek virus corona, harga batubara acuan Maret 2020 naik menjadi US$ 67,08 per ton

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Presiden. Kemudian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat. (Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh soal Virus Corona, Bareskrim Pantau Penjualan Masker via Online"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×