kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hayono tak ambil pusing isu suap TVRI


Selasa, 19 November 2013 / 13:10 WIB
Hayono tak ambil pusing isu suap TVRI
ILUSTRASI. Drakor?Big Mouth dibintangi Lee Jong Suk dan Yoona SNSD di deretan drakor thriller terbaru yang tayang bulan Juli tahun 2022 ini.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anggota Komisi I DPR, Hayono Isman mengaku tidak ambil pusing dengan pesan instan yang menyebutkan dirinya menerima suap dari direksi TVRI. Hayono meminta penyebar isu itu jantan menunjukkan dirinya ke publik.

"Saya enggak pusing dengan isu tidak jelas, dan mengimbau penyebar isu ksatria tampil laporkan kepada KPK," kata Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11).

Hayono juga tidak memikirkan untuk mengadukan masalah itu ke ranah hukum. Ia berpendapat tidak perlu setiap isu ditanggapi negatif. "Kita tanggapi secara serius, ini masalah isu gelap," katanya.

Hayono juga menegaskan isu tersebut tidak mengganggu keikutsertaannya dalam konvensi Demokrat. "Enggak terganggu, publik juga sudah tahu," tuturnya.

Politisi Partai Demokrat itu menegaskan pada 16 Oktober 2013 sedang mengadakan rapat kemudian kembali ke rumah. "Saya tidak suka karaoke," kata Hayono.

Diketahui beredar, pesan singkat yang berisi adanya uang sebesar Rp 3miliar dari Direksi TVRI kepada Komisi I DPR. Pesan tersebut menyebar di kalangan wartawan, Senin (18/11).

Dalam pesan singkat tersebut berisi tiga anggota Komisi I DPR yang disebut menerima yakni Hayono Isman (Fraksi Partai Demokrat), Evita Nursanty (Fraksi PDI Perjuangan), dan Tantowi Yahya (Fraksi PDI Perjuangan).

Uang itu diduga untuk mengubah keputusan Komisi I DPR terkait rekomendasi pemecatan direksi TVRI. Uang disiapkan oleh mantan Direktur Program dan Berita TVRI Irwan Hendarmin. Uang itu kemudian diserahkan kepada tiga anggota komisi I itu di Bandung, Jawa Barat.

Selain itu dalam pesan singkat berisi adanya karaoke di Bandung, Jawa Barat dengan ditemani Yuni Sara dan Iis Dahlia. Pesan singkat itu ternyata juga diterima oleh anggota Komisi I DPR yakni Max Sopacua, Ramadhan Pohan dan Tantowi Yahya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×