kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Hatta: RI tidak akan mundur dari ACFTA


Kamis, 07 April 2011 / 19:16 WIB
Hatta: RI tidak akan mundur dari ACFTA
ILUSTRASI. Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau monitor citra satelit cuaca di gedung BMKG, Jakarta, Jumat (10/1/2020).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, Pemerintah Indonesia tidak akan mundur dari kesepakatan yang ditandatangani dengan Pemerintah China terkait Asean China Free Trade Agreement (ACFTA).

Hal disampaikan Hatta usai mengikuti rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Kamis (7/4). Diakui oleh Hatta, pasca berlakunya ACFTA sejak 1 Januari 2010 muncul berbagai ekses negatif. Sebut saja adanya ketimpangan perdagangan Indonesia-China. "Sekarang ada beberapa yang tidak balance sebut saja baja dan sebagainya," paparnya.

Sebelumnya, hasil monitoring Kementerian Perindustrian menunjukkan lima sektor industri terpukul oleh implementasi perjanjian perdagangan bebas itu karena kalah bersaing dengan produk China. Kemenperin juga menemukan indikasi tindakan dumping pada 38 produk yang diimpor dari China melalui skema ACFTA.

Survei Kemenperin mengungkapkan, pemberlakuan ACFTA menekan kinerja lima sektor industri yang diteliti, yakni elektronik, furnitur, logam danproduk logam, permesinan, serta tekstil dan produk tekstil. Berdasarkan data statistik, instansi itu menemukan korelasi kuat antara pemberlakuan ACFTA dan penurunan produksi di lima sektor tersebut.

Makanya, Hatta meminta agar kesepakatan ini untuk dihentikan terlebih dulu. Mengevaluasi kembali kesepakatan ACFTA agar terjadi keseimbangan dalam perdagangan kedua negara. "Saya minta dihentikan dulu. Mari kita bicara bagaimana hal ini bisa menjadi seimbang," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×