Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringtkat S&P Global mewanti-wanti kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023.
Dari hitungan S&P Global, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mentok di 4,8% yoy. Melambat dari capaian 5,31% yoy pada tahun 2022.
Dalam laporan edisi Juli 2023, lembaga tersebut mengungkapkan potensi perlambatan pertumbuham ekonomi Indonesia ini seiring dengan melemahnya permintaan ekspor Indonesia dan normalisasi kondisi dalam negeri.
S&P Global menyebut perlambatan ekspor disebabkan kondisi ekonomi global yang menekan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia.
Kondisi ini akan membuat permintaan negara mitra dagang Indonesia melemah. Sehingga, baik nilai maupun volume ekspor Indonesia akan berkurang pada tahun ini.
Baca Juga: S&P Mempertahankan Peringkat Utang Indonesia di BBB dengan Outlook Stabil
Meski begitu, S&P melihat ada kekuatan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II-2023.
Ini datang dari jelang pemilihan umum 2024. Pemilu ini akan mendorong konsumsi rumah tangga pada paruh kedua tahun ini sehingga menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, kondisi inflasi yang makin melandai juga menambah potensi makin kuatnya konsumsi masyarakat.
Asal tahu saja, inflasi pada bulan Juni 2023 sebesar 3,52% yoy atau menurun dari 4,00% yoy pada bulan sebelumnya.
Selain sudah berada di kisaran sasaran BI yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy, inflasi pada bulan lalu merupakan yang terendah sejak 14 bulan terakhir.
Baca Juga: Jika Rusia-Ukraina Berdamai, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksi Capai 5,7%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News