kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.440   1,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harga Nikel Anjlok Imbas Kebijakan Trump, Rosan: Justru Untungkan Indonesia


Jumat, 31 Januari 2025 / 20:49 WIB
Harga Nikel Anjlok Imbas Kebijakan Trump, Rosan: Justru Untungkan Indonesia
ILUSTRASI. Penurunan harga nikel dinilai justru akan menguntungkan Indonesia sebagai produsen nikel di pasar internasional.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel yang turun dinilai akan menguntungkan Indonesia. Mengutip Bloomberg, harga nikel spot ditutup pada level US$ 15.180,39 per metrik ton pada Kamis (30/1), turun 0,65% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 15.280,46 per metrik ton. 

Harga nikel ini turun 4,44% dari level tertingginya yang dicapai pada Jumat (17/1) di level US$ 15.885,58 per metrik ton. Sejak awal tahun, harga nikel spot turun 0,46%.

Harga nikel turun imbas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkait kebijakan pro electric vehicles (EV) atau mobil listrik, yang mencabut keringanan pajak konsumen sebesar US$ 7.500 untuk setiap pembelian kendaraan listrik.

Baca Juga: Harga Logam Industri Turun Jumat (31/1), Tembaga Menuju Pekan Terburuk

Meski demikian, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengaku tidak terlalu khawatir dengan penurunan harga nikel. Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki cadangan nikel besar dan sedang gencar melakukan hilirisasi akan dilirik pasar.

“Harga nikel yang turun itu membuat permintaan EV baterai berbasis nikel lebih meningkat. (permintaan) kendaraan listrik dengan baterai berbasis lithium (LFP) itu kenapa kemarin sempat banyak, karena harga nikel sempat sangat tinggi,” tutur Rosan kepada awak media, Jumat (31/1).

Menurutnya, harga nikel yang mahal justru akan membuat komoditas tersebut tidak kompetitif. Disamping itu, dengan harganya yang murah justru akan mendatangkan investor lebih banyak.

Baca Juga: Tak Terlalu Berpengaruh, Ini Strategi Produsen Batubara Hadapi Regulasi Energi China

Rosan menambahkan, kendaraan listrik berbasis baterai nikel cenderung lebih baik untuk jarak tempuh jauh. Bahkan, menurutnya, tren penggunaan baterai dari nikel untuk kendaraan listrik terus meningkat di luar negeri.

“Dengan harga yang tidak tinggi ini akan lebih banyak EV baterai berbasis nikel,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×