Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia merembet naik lagi. Ini buntut keputusan Arab Saudi dan Rusia yang menahan jumlah produksi minyak.
Hal ini pula yang menjadi penyebab asumsi Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 mengalami perubahan.
Berdasarkan kesepakatan Panja DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, asumsi harga ICP di RAPBN 2024 dinaikkan menjadi US$ 82 per barel, dari awalnya asumsi harga ICP hanya dipatok US$ 80 per barel.
"Minggu terakhir ini minyak melonjak bahkan sekarang naik di atas atau sekitar US 90 per barel. Ini karena dari Saudi dan Rusia memiliki komitmen untuk menahan atau mengurangi jumlah produksi. Bahkan mungkin akan ditahan sampai Desember," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Banggar DPR RI, Kamis (7/9).
Baca Juga: Asumsi Dasar Berubah, Pemerintah Pastikan Target Defisit RAPBN 2024 Tidak Berubah
Perubahan asumsi ICP pada RAPBN 2024 ini juga mempertimbangkan prospek perekonomian global, terutama Amerika Serikat dan RRT.
Sementara itu, lifting minyak tahun depan ditargetkan meningkat menjadi 635.000 barel per hari, dari sebelumnya dipatok 625.000 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News