kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Beras Naik, Ini Langkah Badan Pangan Nasional


Minggu, 20 Agustus 2023 / 20:50 WIB
Harga Beras Naik, Ini Langkah Badan Pangan Nasional
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan beras disebuah grosir beras di Jakarta, Rabu (3/5/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga gabah kering panen (GKP) turut menyebabkan kenaikan beras di pasar. Saat ini rerata nasional harga beras premium mengalami kenaikan 0,51% menjadi Rp 13.800 per kilogram, beras medium mengalami kenaikan 0,25% menjadi Rp 12.090 per kilogram. 

Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari laman resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (20/8). 

Merespons hal ini, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah menyiapkan berbagai langkah. Pertama, pemerintah melakukan operasi pasar melalui gerakan pangan murah (GPM) yang berlangsung di banyak titik di seluruh Indonesia. 

Beras sendiri menjadi menjadi salah satu komoditas yang di jual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Baca Juga: Harga Beras di Pasar Terus Naik, IKAPPI Merasa Kecewa kepada Pemerintah

"Kemudian, Pemerintah akan siapkan kembali bantuan pangan dalam bentuk beras 10kg kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai Oktober - Desember 2023," kata Arief pada Kontan.co.id, Minggu (20/8). 

Arief menegaskan tingginya harga beras juga disinyalir karena produksi gabah di tingkat petani di semester dua ini mengalami penurunan. Sehingga GKP yang masuk di penggilingan juga sangat terbatas. 

Untuk itu, Arief mengatakan salah satu fokus Badan Pangan Nasional saat ini adalah meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah. Sehingga dapat digunakan untuk intervensi baik pasokan maupun harga. 

"Ini sudah kita lakukan di beras, gula, kedelai dan akan kita lanjutkan untuk produk lainnya," jelas Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×