Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga berbagai komoditas pangan mulai menunjukkan kenaikan beberapa hari menjelang puasa. Kenaikan ini terutama terlihat pada harga daging ayam, daging sapi, dan minyak goreng.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, saat ini harga rata-rata daging ayam bisa mencapai Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per ekor, daging sapi sekitar Rp 130.000 hingga Rp 131.000 per kg, dan minyak goreng sekitar Rp 14.300 per kg.
"Ini terus naik ritmenya. Permintaan juga sudah mulai terlihat tinggi. Secara nasional sekitar 10% kenaikannya per Kamis. Ini akan kami pantau terus," ujar Abdullah kepada Kontan.co.id, Kamis (8/4).
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) hingga Kamis (8/4), harga daging ayam sekitar Rp 36.250 per kg naik dari akhir Maret (31/3) yang sekitar Rp 34.550 per kg.
Daging sapi kualitas 1 juga meningkat menjadi Rp 123.350 per kg, dan harga rata-rata minyak goreng curah mencapai Rp 13.900 per kg.
Baca Juga: FAO: Harga pangan dunia mencapai level tertinggi dalam 7 tahun
Abdullah mengatakan, kenaikan harga ini seiring dengan fase kenaikan harga selama Ramadan dan Lebaran. Menurut dia, terdapat tiga fase kenaikan harga. Fase pertama terjadi seminggu menjelang puasa, fase kedua beberapa hari menjelang Lebaran, dan fase ketiga sekitar 2-3 hari setelah lebaran.
"Bahwa ada beberapa fase kenaikan pangan, salah satunya adalah fase pertama yaitu satu minggu menjelang Ramadan, sampai peak tertingginya di hari menjelang puasa karena demand-nya terus naik," kata Abdullah.
Dia menerangkan, kenaikan harga di fase pertama ini lantaran banyak orang yang berbelanja di saat yang bersamaan untuk mempersiapkan bahan makanan di awal puasa. Karenanya, permintaan meningkat, stok di pasar habis, dan harga pun meningkat. Dia juga mengatakan, harga bahan pangan biasanya mulai menurun di pertengahan bulan puasa.
Baca Juga: Daging Ayam, Daging Sapi dan Minyak Goreng Memimpin Kenaikan Harga Menjelang Ramadan
Karenanya, dia mengatakan permintaan yang tinggi tersebut harus diimbangi dengan pasokan yang tinggi pula. "Permintaan terus tinggi kalau tidak diimbangi dengan supply yang sesuai, akan naik terus, kalau supply-nya aman mungkin berlebih, harganya tertahan di situ," kata dia.
Meski ada beberapa bahan pangan yang meningkat, Abdullah pun mengatakan bahwa masih ada bahan pangan yang masih terus bertahan tinggi, yakni cabai rawit merah. Menurutnya, bila penurunan harga cabai terjadi menjelang Ramadan, dia meyakini harga cabai tak akan kembali stabil hingga Lebaran berakhir, karena permintaannya yang tinggi.
"Memang terjadi penurunan, dari Rp 150.000 per kg menjadi Rp 100.000 per kg, tetapi kan normalnya Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kg," kata dia.
Namun, Abdullah juga mengatakan bahwa hal ini akan sangat tergantung pada pasokan cabai. Menurut dia, bila pasokan cabai rawit menurun maka harga akan kembali meningkat, tapi bila pasokan melimpah maka harga masih memungkinkan untuk stabil.
Baca Juga: Kementan sebut harga cabai akan segera turun
Dari data PIHPS per Kamis (8/4) harga rata-rata cabai rawit merah masih berkisar Rp 84.400 per kg, harga cabai rawit hijau Rp 56.600 per kg, harga cabai merah besar Rp 51.650 per kg, dan harga cabai merah keriting Rp 50.800 per kg.
Bahan pangan lain seperti beras rata-rata Rp 11.800 per kg, telur ayam Rp 25.700 per kg, bawang merah Rp 35.200 per kg, bawang putih Rp 29.450 per kg, gula pasir Rp 14.300 per kg.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa harga barang kebutuhan pokok stabil dan cukup untuk ramadan dan idul fitri tahun ini.
“Kementerian Perdagangan menjamin, pada Ramadan tahun ini, harga-harga bapok terjangkau bahkan cenderung akan menurun. Kami juga menjamin pasokan bapok tersedia. Mudah-mudahan Ramadan tahun ini, kita dapat beribadah dengan lebih tenang dan lebih baik,” ujar Lutfi saat meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Kramat Jati, Rabu (7/4).
Baca Juga: Harga ayam mulai membaik, industri perunggasan menggeliat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News