Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru tidak akan terlalu jauh dari harga keekonomian. Nilai pastinya, akan diumumkan besok, Selasa (29/3) oleh pemerintah.
Sebelumnya pemerintah memastikan harga BBM akan turun untuk mengikuti perkembangan harga minyak dunia yang memang sedang turun. Menteri koordinator (Menko) bidang perekonomian Darmin Nasution mengatakan, harga baru akan mempertimbangkan pergerakan harga minyak dalam tiga bulan ke depan.
Sehingga, harus ditetapkan tidak sama dengan nilai keekonomiannya. "Gap-nya kecil, saya tidak mau sebut angka, tapi tidak besar," ujar Darmin, Senin (28/3) di Jakarta.
Memang, dalam perkiraan pemerintah harga minyak dalam beberapa bulan ke depan akan mengalami kenaikan. Sehingga, hal itu harus diantisipasi dengan menetapkan harga yang tepat agar ketika naik tidak akan terlalu besar.
Pemerintah tidak ingin kenaikan ini nantinya direspon secara berlebihan. Padadal ketika turun, dampaknya terhadap penurunan harga kebutuhan pokok tidak terlalu besar. Oleh karenanya, gap antara harga keekonomian dan harga BBM baru akan dijadikan sebagai bumper.
Pengamat perminyakan Universitas Trisakti Pri Agung Rachmanto bilang, penurunan harga yang paling tepat untuk BBM nanti adalah antara Rp 500 per liter - Rp 1.000 per liter. Sebagai catatan, harga BBM untuk jenis premium saat ini sebesar Rp 7.150 per liter sedangkan solar Rp 5.650 per liter.
Pri Agung setuju dengan pertimbangan pemerintah jika menetapkan harga diatas harga keekonomian. Pertimbangannya, harga minyak akan bergerak berfluktuasi, jika ditetapkan sama akan sangat riskan.
Sepanjang catatan Pri Agung, dalam rentang waktu tiga bulan ke depan harga minyak akan bergerak masih di bawah US$ 40 per barrel. Sementara dalam rentang tiga bulan terakhir harga minyak sempat menyentuh US$ 27 per barrel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News