Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) Reynaldi Sarijowan menuturkan, dari laporan anggotanya di beberapa daerah memang terlihat adanya penurunan harga bahan kebutuhan pokok.
Namun, dengan penurunan tersebut, harga bahan pokok diakui masih tergolong tinggi di pasaran. Misalnya saja harga cabe rawit merah yang sudah turun ke angka Rp 100.000 per kilogram. Sebelumnya berdasarkan berita KONTAN, saat Idul Adha lalu harga cabe menyentuh Rp 15.000 per kilogram.
Selain itu, harga rata-rata ayam secara nasional juga disebut ada di kisaran Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan untuk daging sapi, masih tertahan tinggi di level Rp 140.000 per kilogram.
Untuk minyak goreng, Reynaldi menyebut harga di Pulau Jawa sudah mampu menyentuh harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.000 per liter. Namun, untuk harga minyak goreng curah di luar Jawa masih di atas HET karena faktor distribusi.
Baca Juga: Pengrajin Tempe Tahu Resah Maraknya Kedelai Impor Grade 2,3,4
"Cabe rawit merah masih terbilang relatif tinggi, walaupun sudah turun ke level Rp 100.000. Tetap ini masih cukup tinggi di rata-rata nasional. Kemudian cabe merah TW dan cabe merah keriting, ini juga masih di level Rp100.000 per kilogram," kata Reynaldi kepada Kontan.co.id, Minggu (24/7).
Dari hasil kunjungan Ikappi ke Sulawesi Selatan, ditemukan bahwa harga kebutuhan pokok di sana masih terbilang tinggi. Hal tersebut karena sejumlah pasokan bahan pokok belum terdistribusi secara merata di pasar.
"Alhasil bawang merah masih di level Rp 60.000 kemudian bawang putih Rp 33.000-Rp 35.000, sedangkan ayam menyentuh Rp 37.000, telur Rp 28.000," imbuhnya.
Ikappi menilai kondisi harga bahan pokok yang mengalami kenaikan disebabkan oleh pemerintah yang tidak mempunyai grand design pangan. Penyelesaian permasalahan bahan pokok juga kurang didasari oleh pelibatan seluruh stakeholder, termasuk para pedagang.
"Pedagang penting untuk selalu dilibatkan dalam setiap proses kebijakan dalam rangka menyusun program menyusun stabilitas harga," imbuhnya.
Selian itu, pemerintah juga harus memastikan distribusi bahan pokok merata di setiap pasar di seluruh Indonesia. Pasalnya apabila jalur distribusi terhambat akan berdampak pada ketersediaan dan pada akhirnya berpengaruh pada harga. Ikappi mendorong agar pemerintah fokus membenahi jalur distribusi bahan pokok di dalam negeri.
Baca Juga: Hati-hati, BI Ingatkan Inflasi Tinggi Bisa Menahan Konsumsi
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan, harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per Jumat, 22 Juli 2022 khususnya cabe ialah, Cabai Merah Besar naik 11,27% menjadi Rp 77.000 per kilogram. Kemudian Bawang Merah naik 4,68% menjadi Rp 60.400 per kilogram.
"Kenaikan harga cabai karena berkurangnya pasokan sebagai akibat curah hujan tinggi, serangan hama penyakit Antraknosa/Patek (Tuban, Blitar dan Kediri), pengalihan fungsi lahan ke komoditas lain, perubahan pola/jadwal tanam, dan kenaikan harga Saprodi-pestisida di beberapa sentra produksi," jelas Isy.
Harga diprediksi akan berangsur turun seiring dengan panen di sentra produksi cabai Jawa Timur khususnya Kediri Raya yakni Kediri dan Blitar, yang akan memasuki masa panen raya pada akhir bulan Juli.
Namun, dibanding seminggu lalu, harga cabai sudah mengalami penurunan antara 4,47%-17%. Bahkan khusus untuk cabai rawit merah, dibandingkan bulan lalu mengalami penurunan hingga 16,20%.
Kemudian, kenaikan harga bawang merah disinyalir karena masa panen di sentra produksi Jawa seperti Nganjuk, Demak dan Probolinggo telah berakhir.
"Pasokan bawang merah diperkirakan akan kembali normal pada masa panen raya bulan Juli-September," imbuh Isy.
Baca Juga: Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Percepat Penyaluran Perlinsos
Berdasarkan informasi dari Asosiasi Bawang Merah Indonesia, sentra produksi bawang merah di Brebes dan Cirebon mulai memasuki awal musim panen. Diperkirakan panen raya akan terjadi pada bulan Agustus.
"Dibanding seminggu lalu, harga bawang merah sudah mengalami penurunan sebesar 4,28%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News