kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga ayam anjlok, Kemdag desak industri serap sesuai harga acuan


Rabu, 27 Maret 2019 / 20:18 WIB
Harga ayam anjlok, Kemdag desak industri serap sesuai harga acuan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ayam hidup (live bird) di tingkat peternak anjlok hingga mencapai Rp 11.000 per ekor. Harga tersebut jatuh di bawah harga acuan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemdag).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 96 tahun 2018 harga acuan live bird sebesar Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per ekor. Berdasarkan hal tersebut Kemdag meminta penyerapan ayam dari peternak seharga acuan minimal.

"Sudah ada komitmen akan menyerap live bird dari peternak seharga 18.000 per ekor," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Tjahya Widayanti dalam keterangan resmi, Rabu (27/3).

Penyerapan akan dilakukan oleh Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin). Arphuin akan menyerap langsung dari kandang peternak. Sementara Kemdag juga meminta kepada ritel untuk menjual ayam yang telah dibeli oleh Arphuin.

Tjahya menuturkan, hal tersebut sudah disepakati oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). "Mudah-mudahan adanya upaya ini harga live bird akan terangkat," terang Tjahya.

Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan berapa volume yang akan diserap dan dipasarkan. Penyerapan tersebut dilakukan dalam periode waktu tertentu.

Penyerapan akan dilakukan mulai tanggal 1 April 2019 hingga 21 April 2019. Nantinya tiap minggu pemerintah akan melakukan evaluasi melihat efektifitas skema tersebut.

Setelah periode tersebut diharapkan permintaan juga akan naik melihat mulai memasuki bulan puasa. Sementara saat ini diungkapkan Tjahya memang permintaan sedang turun sehingga harga ikut merosot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×