Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam mengahasi kenaikan harga avtur untuk pesawat terbang. Hal ini menjadi perhatian nasional karena dikeluhkan warga khususnya yang menggunakan jasa penerbangan domestik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian sumber daya manusia (ESDM) guna membahas harga avtur. Sebab, dalam menentukan harga tiket pesawat, 40 persen diantaranya dipengaruhi oleh harga avtur.
Baca Juga: Pertamina terus upayakan pengeboran awal di Blok Rokan
"Kami masih terus mengusahakan agar tarif tiket kian mengalami penurunan," kata Budi, Selasa (3/12).
Kemenhub meminta Pertamina, Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN untuk mengkaji lagi harga avtur saat ini. Budi juga meminta Kementerian ESDM untuk mereview ulang harga minyak mentah yang dinilainya terbilang mahal.
Selain itu, Kemenhub meminta Kementerian Keuangan menurunkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebanyak 10 persen untuk avtur yang dijual di kawasan Indonesia Timur.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan kementerian lain terkait harga avtur.
Baca Juga: Airlangga: Biodiesel 30% bisa hemat devisa impor Rp 112 triliun
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, akan membuka opsi dengan mengundang pihak swasta pada Februari 2020 jika harga avtur masih mahal. Sebab, harga avtur disebut-sebut menjadi penyebab sejumlah rute penerbangan ditutup.
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Bambang Adisurya Angkasa, mengakui tutupnya sejumlah rute penerbangan seperti Jambi Batam dan rute di wilayah Indonesia Timur karena mahalnya harga avtur. Sebab itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Daerah terkait permintaan moda transportasi udara di daerah.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) berpeluang kedatangan tenant asing baru di JIIPE
Senada, Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Daerah terkait sejumlah rute penerbangan yang tutup di sejumlah daerah. Daniel mengatakan, penutupan rute itu selain karena rendahnya permintaan moda transportasi udara yang rendah dan tingginya harga avtur.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina, Basuki Trikora Putra, mengatakan, rantai distribusi di Indonesia yang terbilang cukup kompleks membuat harga avtur menjadi mahal.
Baca Juga: Jokowi minta CAD tuntas dalam empat tahun, Menko Airlangga siapkan jurus quick-wins
"Sehingga memang dalam penetapan harga ini memang ada perbedaan, kami menetapkan harga avtur berbeda-beda untuk wilayah di Indonesia," ucap Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News